PSBB Jakarta: Gedung Perkantoran yang Ada Kasus Covid-19 Akan Ditutup 3 Hari

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengizinkan perkantoran tetap boleh beroperasi saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai hari ini Senin (14/9).
Namun, baik perkantoran pemerintah dan swasta hanya boleh beroperasi dengan kapasitas maksimal 25 persen.
"Adapun terkait dengan kantor pemerintahan, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, di zona dengan risiko tinggi, dibolehkan untuk beroperasi dengan maksimal 25 persen dari pegawai," kata Anies dalam konferensi pers, Minggu (13/9).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, apabila terdapat kantor atau gedung yang memiliki kasus Covid-19. Maka, kantor atau gedung akan ditutup selama tiga hari.
"Bila ditemukan kasus positif pada lokasi kegiatan ini, seluruh usaha dan kegiatan di lokasi tersebut harus ditutup paling sedikit tiga hari operasi," ujar Anies.
Diketahui, PSBB ketat tersebut berlangsung selama dua pekan. PSBB Jakarta ini juga mengacu pada tiga peraturan.
Yakni Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB dalam Penanganan Covid-19 di Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
Lalu, Pergub DKI Jakarta Nomor 79/2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
Gedung perkantoran yang pekerjanya positif covid-19 dalam masa PSBB Jakarta akan ditutup tiga hari
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- Fajar Alfian Minta Maaf Atas Ucapannya kepada Simpatisan Anies
- Tom Lembong Jalani Sidang Perdana, Istri Hingga Anies Memberikan Dukungan
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Pram-Rano Buka Kemungkinan Lanjutkan Pembangunan ITF Sunter yang Digagas Anies
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus