PSBB Jakarta: Hanya Rumah Ibadah di Perumahan yang Boleh Dibuka

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap memperbolehkan rumah ibadah beroperasi saat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ketat yang akan kembali diberlakukan pada 14 September 2020 mendatang.
Meski, diizinkan beroperasi, warga yang datang ke rumah ibadah wajib mematuhi protokol kesehatan.
"Penyesuaian tempat ibadah bagi warga setempat masih boleh digunakan asal menerapkan protokol yang ketat," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers, Rabu (9/9).
Rumah ibadah yang boleh beroperasi juga harus sesuai kriteria yang ditetapkan.
"Artinya, rumah ibadah raya yang jemaahnya datang dari mana-mana bukan dari lokasi setempat, seperti masjid raya tidak dibolehkan dibuka, harus tutup," sambung Anies.
Anies menjelaskan, rumah ibadah yang boleh beroperasi ialah yang berada di kampung atau komplek perumahan.
"Tetapi rumah ibadah di kampung di kompleks yang digunakan oleh masyarakat dalam kampung itu sendiri dalam kompleks itu sendiri masih boleh buka," ujar Anies.
"Ada pengecualian, kawasan yang memiliki jumlah kasus yang tinggi, kawasan itu ada datanya, RW-RW yang dengan kasus tinggi maka kegiatan beribadah harus dilakukan di rumah saja," lanjut Anies.
Rumah ibadah tetap boleh beroperasi saat PSBB Jakarta diperketat, tetapi hanya yang terletak di perkampungan.
- AEON MALL Jakarta Garden City Buka Suara Terkait Laporan Bau Tidak Sedap
- Golkar Aceh Mendukung Program PP AMPG untuk Bersihkan 444.000 Rumah Ibadah di Indonesia
- PSI DKI Kritik Pramono, Jangan Undang Warga dari Luar Kota Setelah Lebaran
- Wagub Jateng Ikut Rombongan Mudik Gratis dari Jakarta ke Semarang
- DLH DKI Ajak Warga Sekitar Kunjungi RDF Plant Rorotan yang Sebelumnya Terdampak Bau
- DLH DKI Ajak Warga Sekitar Kunjungi RDF Plant Rorotan yang Sebelumnya Terdampak Bau