PSBB Jakarta Mulai Besok, Simak Penjelasan Anies Baswedan
“Bila kita lihat rentangnya, sejak 3 Maret pada saat pertama kali ada kasus positif diumumkan sampaik 11 September, ini lebih dari 190, dan dari 190 hari lebih itu 12 hari terakhir kemarin menyumbangkan 25 persen kasus positif,” kata Anies Baswedan.
“Walaupun yang sembuh juga kontribusinya 23 persen, yang meninggal dunia dalam 12 hari terakhir adalah 14 persen. Jadi, dari 120 hari, ada 12 hari di mana kita menyaksikan peningkatan yang sangat signifikan,” katanya.
Sebab itu, Anies merasa perlu melakukan langkah extraordinary bagi penanganan Covid-19 di DKI Jakarta.
Sebab, ujar Anies Baswedan, sejak 4 Juni 2020, sudah dilakukan masa transisi. Kegiatan yang semula tidak dizinkan, sudah mulai dibuka. Sudah mulai aktivitas sosial, ekonomi, budaya, bergerak.
“Namun, menyaksikan kejadian selama 12 hari ini, kami merasa perlu untuk pengetatan agar pergerakan pertambahan kasus di Jakarta bisa terkendali. Bila ini tidak terkendali, dampak ekonomi sosial budaya akan menjadi sangat besar,” paparnya.
Karena itu, kata Anies, formulasi PSBB kali ini dilakukan berbeda dengan masa transisi lalu.
Formulasi berbeda inilah yang menyebabkan memerlukan waktu ekstra, dan baru disampaikan pada siang ini.
Anies Baswedan menambahkan di Jakarta kegiatan testing dilakukan masif. Karena kebijakan yang diambil Pemprov DKI Jakarta adalah mendeteksi kasus-kasus positif Covid-19 seawal mungkin.
Anies Baswedan mengumumkan PSBB Jakarta secara ketat dimulai pada Senin besok, 14 September 2020.
- Sikap Anies Belum Tentu Bikin Anak Abah Mendukung Pramono Anung
- Inilah Bukti Pengaruh Kuat Anies Baswedan, Bakorsi Berubah Haluan
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Mesin Betawi Penggerak Anies-Sandi Bekerja Untuk Memenangkan RIDO
- Ridwan Kamil: Saya Harus Memuji Pak Anies