PSBB Tak Dikabulkan, Pemprov Gorontalo Kecewa
jpnn.com, GORONTALO - Pemerintah Provinsi Gorontalo mengajukan permohonan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk kedua kalinya kepada Menteri Kesehatan.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Senin (27/4), mengungkapkan pihaknya kecewa saat pemerintah pusat menolak permohonan PSBB Gorontalo yang pertama.
Menurutnya, langkah yang diambilnya saat ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Ia menyayangkan jika pengambil kebijakan di pusat masih berbelit-belit dalam kasus genting seperti sekarang.
"Kita melaksanakan semua perintah Presiden untuk memutus rantai penyebaran virus corona ini, tapi kalau dipersulit dengan berbagai izin dan aturan, bingung kita semua," katanya saat konferensi pers.
Adanya transmisi lokal penyebaran virus corona di Gorontalo mulai mengkhawatirkan pemerintah Provinsi Gorontalo. Apalagi saat ini jumlah positif corona telah mencapai 15 orang dan satu orang di antaranya telah meninggal dunia.
"Mesti harus tunggu banyak korban ya baru kita bergerak. Coba lihat negara Italia dan Amerika mayat-mayatnya sudah tidak sempat dimakamkan. Apa kita harus nunggu begitu," tukasnya.
Rusli menilai Gorontalo siap menerapkan PSBB, serta segala kebutuhan masyarakat di masa PSBB telah disiapkannya dengan baik.
Saat ini Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengajukan PSBB untuk yang kedua kalinya ke Menteri Kesehatan.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN