PSG Kalah Meski Tampil Menyerang, Pochettino Sebut-sebut Soal Faktor Keberuntungan
Namun, dominasi itu seperti pisau tumpul.
Dari 14 percobaan tembakan, tak satu pun mengarah tepat sasaran, kecuali sundulan Marquinhos yang membentur mistar gawang.
Dominasi PSG kerap membuat mereka bermain terlalu menekan ke depan.
Dua kali situasi itu berujung serangan balik City yang mampu diakhiri dengan klinis oleh Riyad Mahrez menjadi dua gol kemenangan di Etihad.
"Terkadang dalam sepak bola Anda membutuhkan secercah keberuntungan di momen tertentu pertandingan," ujar Pochettino.
"Pada akhirnya, mereka tampil klinis. Mereka mencetak gol dari situasi-situasi di mana kami terlalu menekan tinggi dan kecolongan bola panjang," katanya melengkapi.
Di sisi lain, Pochettino sedikit menyoroti fakta bahwa dalam dua leg semifinal timnya harus menerima selalu menerima kartu merah, yang jelas menjadi keuntungan besar bagi City.
Di leg pertama, PSG harus kehilangan Idrissa Gueye ketika City sudah unggul 2-1 dan di Etihad hal serupa terjadi kepada Angel Di Maria yang di kartu merah saat tuan rumah sudah unggul 2-0.
PSG kalah meski tampil menyerang saat melawan City, Pochettino sebut-sebut soal faktor keberuntungan.
- Guardiola Tuntut Erling Haaland Bisa Bermain sebagai Penyerang Kreatif
- Guardiola Pastikan Manchester City tidak Beli Pemain Baru di Bursa Transfer Januari 2025
- Liga Champions: Dihajar Juventus, Manchester City Gagal Kembali ke Jalur Kemenangan
- Barcelona Menyusul Liverpool, Cek Klasemen Liga Champions
- Catatan Merah Manchester City Seusai Tumbang di Hadapan Juventus
- Juventus vs Manchester City: Guardiola tak Menjamin Kovacic & Foden Bisa Main