PSI Berpeluang Mencuri Kursi di Dapil Cak Imin

jpnn.com, JAKARTA - Dapil Jatim VIII bisa disebut milik Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Bagaimana tidak, dari puluhan caleg yang berebut kursi di dapil itu, hanya dia yang elektabilitasnya mencapai dua digit.
Menurut survei terbaru Y-Publica, elektabilitas mantan menteri tenaga kerja dan transmigrasi itu mencapai 10,6 persen. Sementara di urutan kedua ada politikus senior Golkar Yahya Zaini dengan 6,6 persen.
“Tidak semua caleg petahana mampu mempertahankan elektabilitas, beberapa di antaranya kemungkinan tidak akan terpilih lagi,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam siaran pers di Jakarta, pada Jumat (1/3).
Di antara caleg petahana yang berpeluang lolos adalah Mindo Sianipar dari PDIP (6,1 persen), Guntur Sasono dari Demokrat (4,3 persen), dan Soehartono dari NasDem (3,3 persen). Selain itu, ada Henky Kurniadi (6,5 persen) yang pada periode lalu terpilih jadi anggota DPR RI dari Dapil Jatim I. Lalu Harryadin Mahardika (6,3 persen).
Selain itu, ada beberapa pendatang baru yang berpeluang mencuri kursi di dapil ini. Sebut saja artis Denada dari PAN (5,1 persen), pengusaha muda Andro Rohmana Putra dari Partai Solidaritas Indonesia (4,1 persen), dan purnawirawan TNI Marsda Warsono dari PDIP (3,9 persen).
“Berangkat dari keluarga artis, Denada maju nyaleg bersama ibunya Emilia Contessa hanya beda dapil,” jelas Rudi.
Sementara Andro mewakili wajah baru sekaligus putera daerah Madiun. Andro memiliki jaringan kuat di kalangan generasi milenial, khususnya dalam pengembangan ekonomi kreatif. “Selain itu masih ada 27,1 persen yang belum menentukan pilihan,” pungkas Rudi.
Dapil Jatim VIII bisa disebut milik Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Namun, beberapa pendatang baru juga memperlihatkan taji mereka di dapil ini
- Pantau Situasi di Jatim, Kemenko Polkam Ingin Pastikan Kelancaran Idulfitri 1446 Hijriah
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Menakar Potensi Kolaborasi Politik Jokowi dan PSI Menuju 2029