PSI dan Keraton Kanoman Sepakat Menjaga Keragaman Budaya
jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Keraton Kanoman Cirebon sepakat untuk menjalin sinergi dalam rangka menjaga keberagaman kebudayaan sebagai aset paling berharga yang dimiliki Indonesia.
Sekjen PSI, Raja Juli Antoni, di hadapan Kanjeng Gusti Sultan Raja Muhammad Emirudin dan keluarga besar Keraton Kanoman menyampaikan kecemasannya terhadap budaya Indonesia yang mulai tergeser dengan budaya luar.
Antoni mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang dilanda dua gelombang besar.
“Kami melihat ada dua gelombang besar yang datang menerpa Indonesia, keduanya apabila tidak diantisipasi akan bermasalah untuk kita,” ujar Toni di Keraton Kanoman pada Minggu (13/1).
Pertama adalah budaya pop yang telah melanda Indonesia. “Kita tentu saja tidak benci dengan kebudayaan yang datang dari luar, tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita melestarikan dan upgrade kebudayaan kita agar bisa dinikmati masyarakat secara luar sebagaimana budaya K-Pop,” jelas Toni.
Gelombang kedua adalah gelombang kebencian yang menganggap kebudayaan bertentangan dengan suatu kepercayaan tertentu.
“Seperti penggunaan terminologi tertentu yang justru digunakan untuk menyudutkan kebudayaan tertentu,” tambah Toni.
“Saya rasa tugas kita terpenting saat ini adalah mempromosikan budaya kita dan besinergi dengan kawan-kawan yang bergerak di bidang kultural dengan kami yang bergerak di bidang politik,” tutup Toni.
Pangeran Patih Raja memberikan pesan kepada PSI sebagai partai muda untuk terus merawat keragaman sebagai aset penting bagi Indonesia.
- Kapolri Puji Langkah Gesit Menhut Raja Juli Bangun Kerja Sama demi Lindungi Hutan
- Kaesang Sebut Jago PSI di Pilkada Badung Bakal Segera Temui Jokowi
- Gandeng BPKP, Menhut Bertekad Tuntaskan Kasus Sawit Ilegal di Kawasan Hutan
- Dampingi Zulkarnain-Lerru Kampanye, Kaesang Jadi Rebutan Warga di TPS Gelam Jaya
- Kaesang Yakin Warga Pinrang Pilih Andi Irwan Hamid dan Sudirman Bungi
- Kaesang Ajak Masyarakat Tolotang Pilih Fatmawati Rusdi dan Syaharuddin