PSI Kecam Rencana Eutanasia Anjing Jalanan di Bali
jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengecam rencana eutanasia pada anjing-anjing jalanan di Provinsi Bali.
Kecaman ini disampaikan juru bicara perlindungan hewan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI Francine Widjojo, Rabu (16/10/2024).
Francine menyampaikan perihal ini menanggapi rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk menangkapi anjing-anjing jalanan dan menempatkannya di tempat penampungan sementara.
Apabila dalam jangka waktu dua minggu tidak ada yang mengambil atau mengadopsi, anjing-anjing ini akan dieutanasia alias dibunuh. Rencana Pemprov Bali ini informasinya dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit rabies di provinsi tersebut.
Francine mengingatkan pengendalian rabies bisa dilakukan dengan memberikan vaksin anti-rabies pada hewan-hewan penular rabies.
“Eliminasi hanya dilakukan pada hewan yang terbukti positif rabies sesuai dengan prosedur dan hukum yang berlaku,” tegasnya.
Menurut Francine, eutanasia bisa disamakan seperti hukuman mati pada manusia.
“Ada pro dan kontra, karena menghargai hak asasi untuk hidup,” ujarnya.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengecam rencana eutanasia pada anjing-anjing jalanan di Provinsi Bali.
- 2 Anggota Polda Bali Diduga Minta Uang dari WNA
- Terima Kunjungan Murid SD Mentari, Francine Widjojo Contohkan Traktir Kucing Jalanan
- DJ Asal Australia Meninggal Dunia Setelah Jatuh Dari Balkon Hotel di Bali
- 2 WN Rusia Bisnis Prostitusi di Bali, Jaringannya di 129 Negara
- Gempa Berkuatan Magnitudo 4,2 Guncang Lombok, Tidak Berpotensi Tsunami
- Bikin Laboratorium Narkoba, 2 WN Ukraina Dituntut Bui Seumur Hidup