PSI Kritik Kenaikan Tarif Air Bersih, Akademisi Beri Penjelasan Begini
jpnn.com, JAKARTA - Akademisi Universitas 17 Agustus Fernando Emas meminta Anggota DPRD DKI Jakarta untuk bijaksana dalam menangkap aspirasi.
Meski bertugas mengawal aspirasi masyarakat, di sisi lain anggota dewan diharapkan mempertimbangkan kebijakan yang dikeluarkan eksekutif.
Hal itu dikatakan Fernando dalam menanggapi kritik terkait penyesuaian tarif air minum Perumda PAM Jaya yang dimulai sejak Januari 2025.
Menurut dia, penyesuaian tarif yang dilakukan perseroan tersebut mengikuti arahan Pemprov DKI selaku pemegang saham. Terlebih, PAM Jaya sudah 17 tahun tak menyesuaikan tarif.
"Seharusnya sebagai dewan juga melakukan pertimbangan bagaimana dari sisi PAM Jaya. Jadi bukan hanya mendengarkan masyarakat satu sisi saja terkait hal itu," ucap Fernando dalam keterangannya, Rabu (5/2).
Fernando juga mengapresiasi langkah perseroan yang melakukan penyesuaian tarif ini.
Apalagi, PAM Jaya sedang membangun infrastruktur untuk menjaga kualitas air yang baik bagi masyarakat Jakarta.
"Terkait pengembangan yang dilakukan oleh PAM Jaya termasuk bagaimana mereka nantikan mengembangkan kualitas airnya ketersediaan airnya ini," kata dia.
Akademisi Universitas 17 Agustus Fernando Emas meminta Anggota DPRD DKI Jakarta untuk bijaksana dalam menangkap aspirasi.
- Legislator DKI Mengapresiasi Gerak Cepat PAM Jaya Bantu Korban Kebakaran Kemayoran
- PAM JAYA Pastikan Turut Berkontribusi dalam Program Makan Bergizi Gratis
- Akademisi Kritik Pola Komunikasi Pemerintah Soal Pagar Laut, Muncul Kesan Tidak Tegas
- UAC Mojokerto Perkuat Kolaborasi Pemerintah dan Akademisi dalam ICORCS 2025
- Fraksi Demokrat Minta Pemprov DKI Turun Tangan Soal Kebakaran Glodok
- Tingkatkan Pelayanan, PAM Jaya Berikan Tandon Air Gratis untuk Warga