PSI Minta SBY Berhenti Bermain Sinetron
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara PSI Guntur Romli mengaku heran mendengar pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono soal pengecekan rumah dinas gubernur Jawa Barat.
Menurut dia, jika merasa tindakan tersebut sebagai pelanggaran pilkada, SBY harusnya segera melapor ke Bawaslu selaku penyelenggara.
"Jika memang ada petunjuk dan bukti harusnya SBY melapor ke penyelengara pemilu. Sebagai mantan presiden, sebaiknya SBY memberikan tauladan dengan taat proses hukum, bukan melempar rumor," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Minggu (24/6).
Lebih lanjut, Guntur Romli menyayangkan sikap SBY yang malah membuat drama seolah-seolah pengecekan ini ditujukan kepada Deddy Mizwar yang didukung Demokrat pada Pilgub Jabar.
Sementara Deddy sendiri diketahui telah meninggalkan rumah dinas itu sejak 14 Februari 2018.
Guntur menerka bahwa SBY menerima informasi yang salah atau memang sengaja main drama seakan-akan sedang dizolimi atau dicurangi.
"Gaya SBY kan membuat sinetron sebagai tokoh yang dizalimi agar mendapat simpati penonton," tutur dia.
Drama ini, lanjut dia, mungkin saja dilakukan karena temuan beberapa lembaga survei belakangan menunjukkan suara Deddy Mizwar mengalami penurunan dibanding Ridwan Kamil.
Juru Bicara PSI Guntur Romli mengaku heran mendengar pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono soal pengecekan rumah dinas gubernur Jabar
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- Bank Mandiri Resmi jadi Sponsor Jakarta LavAni, Siap Gebrak Proliga 2025
- Konfigurasi Politik Nasional Dinilai Tak Mendukung Sikap Polisi untuk Humanis
- Berita Duka, Ketua Demokrat SBD Johanis Ngongo Ndeta Meninggal Dunia
- PKS Dukung Usul Prabowo Soal Kepala Daerah Dipilih Oleh DPRD, Ini Alasannya
- Berkat Kekompakan TNI-Polri, Pengamanan Pilkada Siak Jadi Role Model di Riau