PSI Perorangan: Langkah Modernisasi Partai dan Loyalitas pada Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Perorangan dinilai menjadi upaya untuk mewujudkan keinginan Presiden ke-7 Joko Widodo dalam membangun partai super Tbk.
Langkah ini juga menunjukkan upaya PSI untuk membangun sistem yang lebih modern dan responsif terhadap tuntutan demokrasi.
Pengamat Politik Citra Institute Efriza mengatakan,PSI memiliki cukup alasan untuk merealisasikan keinginan Jokowi. Mengingat Jokowi telah menjadi kiblat dari PSI.
"PSI memang partai yang ber 'kiblat' terhadap Jokowi, jadi apapun ide dari Jokowi akan coba diwujudkannya, termasuk ide pemilihan ketua umum melalui anggotanya," katanya saat dihubungi, Minggu (9/3).
Dia mengungkapkan, konsep PSI Perorangan dapat memberikan perubahan dalam mekanisme pemilihan ketua umum yang lebih inklusif. Dengan keterlibatan seluruh anggota dalam proses pemilihan, PSI berupaya menciptakan sistem yang lebih terbuka dan partisipatif.
"Citra PSI akan semakin positif dengan perubahan ini, karena mekanisme pemilihannya lebih melibatkan seluruh kader," ungkapnya.
Menurut Efriza, pendekatan ini juga dapat menjadi inspirasi bagi partai lain dalam mengadopsi sistem yang lebih demokratis dan transparan.
Dengan semakin terbukanya ruang partisipasi dalam pemilihan ketua umum, PSI dapat menarik lebih banyak dukungan dari masyarakat yang menginginkan perubahan dalam sistem kepartaian.
Pengamat Politik Citra Institute Efriza mengatakan,PSI memiliki cukup alasan untuk merealisasikan keinginan Jokowi
- PDIP Nilai Pertemuan Jokowi dan Hashim Bermuatan Politik Pencitraan
- PSI Membela Teddy Indra Wijaya
- PSI Nilai Kenaikan Pangkat Letkol Teddy Bukan Hasil Intervensi Politik
- Banyak Kader PSI Isi Posisi di FOLU Net Sink 2030 Dinilai Melemahkan Fungsi ASN
- Belasan Kader PSI Masuk FOLU Net Sink 2030, Legislator Johan Ambil Sikap
- Prabowo Penuhi Unsur Keterbukaan saat Bertemu Konglomerat, Beda dengan Jokowi yang Tertutup