PSI Seleksi Caleg, tak Mau Jalur Gelap

Pakar politik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan menambahkan, partai politik harus mau melakukan reformasi di dalam.
Sebagai hulu dari semua institusi, partai perlu mengubah demokrasi di internal menjadi lebih terbuka.
’’Saat reformasi 1998, semua lembaga melakukan reformasi. Ada dua yang ketinggalan, DPR dan partai politik,’’ selorohnya.
Menurut dia, salah satu persoalan yang bisa diurai adalah lebarnya jarak antara partai politik dan pemilih.
Saat ini komunikasi antara partai dan konstituennya baru terjadi menjelang pemilu. Sementara itu, dalam keseharian, partai relatif lebih banyak berkutat kepada kepentingan kelompoknya.
’’Jadi, publik merasa tidak terlalu memiliki,’’ tuturnya. Imbasnya, pengawalan juga tidak berjalan maksimal. Karena itu, dia meminta partai mulai belajar terbuka untuk perubahan.
Sementara itu, Ketua Umum Grace Natalie mengatakan, caleg hasil seleksi yang dilakukan pansel independen akan di-publish melalui media sosial. Nanti publik bisa memberikan catatan terhadap nama-nama tersebut.
Hingga kemarin, setidaknya 50 orang yang mendaftar melalui PSI. Di antaranya, musisi Giring Ganesha, mantan atlet bulu tangkit Hariyanto Arbi, dan sejumlah praktisi muda dari berbagai latar belakang.
Partai-partai lama bisa mencontoh apa yang dilakukan PSI. Pola mengusung caleg dilakukan secara terbuka dan melibatkan masyarakat.
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Menakar Potensi Kolaborasi Politik Jokowi dan PSI Menuju 2029
- Mudik Gratis, PSI Berangkatkan Ratusan Pemudik Naik Bus dan Kereta
- Bela Jokowi, Jubir PSI Sebut PDIP Gunakan Provokasi dan Fitnah untuk Meraup Simpati
- PSI Maklumi Keputusan Menunda Pengangkatan CPNS, Ini Alasannya
- PSI Paling Dekat dengan Jokowi, Wajar Mengadopsi Partai Super Tbk