PSI Senang Edy Rahmayadi Tak Pimpin PSSI Lagi
Dia menjelaskan, budaya tanding tidak mungkin tumbuh di tengah budaya korupsi, budaya fitnah, dan budaya pesimistis yang ditunjukkan para elite politik. "Atlet kita kehilangan budaya tanding karena tidak menemukan pijakan kuat mengapa mereka harus menang untuk Indonesia?" tuturnya.
Dalam debat Capres, tambah dia lagi, jelas sekali perilaku permisif terhadap korupsi dipertontonkan oleh Prabowo Subianto sebagai kandidat presiden RI. Belum lagi penggunaan kebohongan dalam kampanye pasangan Prabowo-Sandi.
"Jadi jangan pernah bermimpi prestasi apa pun dari olaharaga jika elite masih mempertontonkan budaya koruptif dan narasi kebohongan. Karena sekali lagi persoalan utama sepakbola Indonesia adalah hilangnya budaya tanding akibat korupsi dan narasi kebohongan yang secara vulgar dipertontonkan," pungkas dia. (dil/jpnn)
Keputusan Edy Rahmayadi mundur dari jabatan ketua umum PSSI disambut gembira PSI
Redaktur & Reporter : Adil
- Persiapan Piala AFF 2024, PSSI Panggil 31 Pemain, Ini Daftarnya
- Ingin Pembangunan Jatim Dilanjutkan, Kaesang Dukung Khofifah-Emil
- Yohannis Manansang Berencana Bangun Rumah Sakit Internasional di Sentani
- Janji Kaesang kepada Rakyat Papua Barat Daya: ARUS Jaga Amanah dan Tidak Korupsi
- Kaesang Siap Pecat Kader PSI yang Tak Dukung Septinus Lobat di Pilkada Sorong
- Blusukan Bareng Septinus Lobat di Pasar Sorong, Kaesang Disangka Gibran