PSI Tegaskan Orang Ini Tak Boleh Jadi Presiden RI, Siapa Dia? Simak Petunjuk Giring
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PSI Giring Ganesha Djumaryo mengaku tidak ingin pemimpin Indonesia selepas Joko Widodo (Jokowi) dipegang sosok yang memiliki rekam jejak memakai isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) saat pilkada.
Sebab, kata dia, Indonesia akan berada di lubang kesuraman jika sosok yang memimpin Indonesia ialah tokoh yang menggunakan isu SARA dalam politik.
"Kemajuan akan terancam, jika kelak yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA," eks vokalis Nidji itu dalam HUT ke-7 PSI yang disiarkan secara virtual, Rabu (22/12).
Namun, Giring tidak memerinci sosok yang menggunakan isu SARA dalam politik.
Secara dirinya hanya menyebut sosok tersebut pernah dipecat oleh Jokowi.
"Pernah dipecat oleh Pak Jokowi, karena tidak becus bekerja," lanjut pria kelahiran Jakarta itu.
Namun, kata Giring, PSI tetap menyiapkan skenario jika pemimpin Indonesia setelah Jokowi ialah sosok yang menggunakan isu SARA dalam politik.
Parpolnya, kata dia, akan menjadi oposisi bagi sosok tersebut setelah terpilih sebagai Presiden RI.
Ketua Umum PSI Giring Ganesha mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menetapkan sosok yang bakal dimusuhi pada Pilpres 2024 mendatang
- Pemuda Kristen Jakarta Kecam Pernyataan Bermotif SARA Menteri Maruarar Sirait
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk