Psikolog Dampingi Keluarga Korban Sukhoi

Untuk Melihat Jenazah Hari Ini

Psikolog Dampingi Keluarga Korban Sukhoi
Psikolog Dampingi Keluarga Korban Sukhoi
Sementara itu, hingga kemarin tim DVI masih menyelesaikan proses rekonstruksi atas potongan-potongan jenazah korban untuk "disatukan" dan dikelompokkan sesuai dengan identitasnya. Menurut Anton, sebagian besar potongan jenazah sudah tidak utuh. "Karena itu, sebenarnya sulit juga kalau mau direkonstruksi. Tapi tetap kita upayakan agar dikelompokkan,"kata dia.

Pada saat yang sama, pihak keluarga korban sudah mulai berdatangan. Mereka mendaftarkan diri sekaligus mencari informasi terkait kondisi jenazah keluarganya. Salah satu pihak keluarga yang berniat melihat jenazah korban adalah keluarga pramugari Susana Famela Rompas. "Kami datang ke sini (RS Polri) untuk mengetahui lebih jelas, sebelum terakhir kali melihat langsung jenazah,"jelas ayah almarhumah Terry Rompas di RS Polri.

Selain Terry, Santa Fransisca, istri almarhum Darwin Pelawi mengaku ingin menyaksikan jenazah suaminya untuk terakhir kali. Namun, dia mengakui dirinya tidak akan kuat jika melihat sendiri. Karena itu, Santa akan didampingi dua saudaranya. "Sebenarnya saya tidak ingin lihat. Tapi nanti saya didampingi keluarga yang lain, karena maksimal tiga orang. Semoga saya siap,"ujarnya.

Di bagian lain, Basarnas akhirnya menyerah dalam pencarian Flight Data Recorder (FDR) SSJ 100 di Gunung Salak. Kemarin, Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo memastikan penghentian tersebut. Medan berat serta kondisi pesawat yang hancur menjadi alasan utama. "Mulai hari ini (kemarin, red), operasi pencarian FDR ditutup," ujarnya

JAKARTA- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah berhasil mengidentifikasi seluruh korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News