Psikolog : Pergoki Anak Nonton Video Porno, Jangan Dimarahin....
Kamis, 10 Juni 2010 – 13:41 WIB
"Intinya, jawaban yang orang tua berikan harus bisa memuaskan keingintahuan anak," kata Lies. Jika anak tidak puas dengan jawaban yang diberikan oleh orangtuanya, ia akan cenderung mencari-cari informasi dari luar.
Baca Juga:
"Celakanya, jika informasi dari luar yang didapatkan oleh anak itu tidak benar," ujar Lies. Informasi yang tidak benar itu, bisa jadi malah menjerumuskan anak. "Bisa jadi, anak malah beranggapan bahwa seks itu bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk yang belum menikah," kata dia.
Lies menekankan pentingnya pendidikan seks sejak dini kepada anak. Ia mengatakan, sejak usia 2-3 tahun, anak harus diperkenalkan dengan singkat tentang organ seksualnya. "Beri pengertian pada anak, bahwa anak laki-laki itu seperti ayahnya atau anak perempuan itu seperti ibunya," ujarnya.
Yang tak kalah pentingnya, anak juga harus ditanamkan nilai-nilai moral dan agama yang baik. Jika anak dididik dengan benar dalam tiap tahapannya, maka tidak akan ada masalah karena anak akan menyaring informasi yang masuk pada dirinya, termasuk video porno. (muf/lia)
BEREDAR luasnya video porno artis tidak menutup kemungkinan sampai ke kalangan remaja dan anak-anak. Psikolog dari Universitas Wisnuwardhana
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Armor Toreador Divonis 4, 5 Tahun Penjara, Begini Tanggapan Pihak Cut Intan Nabila
- Ari Lasso: Berkat Anda dan Semua Pemain, Permainan Timnas Lebih Enak Ditonton
- Prilly Latuconsina dan Omara Esteghlal Pacaran, Bagikan Momen Liburan
- Rendy Kjaernett Blak-Blakan, Jarang Bertemu Sang Ayah
- Ikhtiar FESMI Wujudkan Jaminan Sosial bagi Musisi dan Pekerja di Bidang Musik
- Jarwo Kwat Sedih Banget Lihat Kondisi Abah Qomar Masih Lemah