Psikotes Hanya Formalitas, Angggota Dewan Banyak Ulah
Sabtu, 20 April 2013 – 01:36 WIB
JAKARTA - Banyaknya anggota DPRD yang berulah tidak terlepas dari proses rekrutmen bakal calon legislatif di internal partai. Sejumlah partai memang menerapkan psikotes, namun hanya formalitas belaka. Sejumlah partai yang lain, justru tidak menerapkan mekanisme psikotes.
Karenanya, Koordinator Komite untuk Pemilih Indonesia (TePi), Jeiry Sumampow, mengaku tidak kaget mendengar kasus anggota DPRD Pakpak Bharat berinisial MSDBM (43) yang memukul Santi, waitress kafe.
Begitu pun, tidak heran jika ada anggota DPRD Sampang, Mudura, M Hasan Achmad, yang hobi nikah siri, dalam waktu singkat langsung dicerai. Juga kasus Ketua DPRD Bogor yang ditangkap KPK terkait kasus dugaan korupsi tanah kuburan.
Menurut Jeiry, jika psikotes benar-benar dijadikan acuan partai untuk memilih caleg, kasus-kasus tersebut tidak akan terjadi.
JAKARTA - Banyaknya anggota DPRD yang berulah tidak terlepas dari proses rekrutmen bakal calon legislatif di internal partai. Sejumlah partai memang
BERITA TERKAIT
- Sidang Sengketa Pilkada Papua, Pakar Tata Negara: MK Jangan Mau Diintervensi
- DPR Mengesahkan RUU BUMN Saat Akhir Pekan, Dasco Ungkap Alasannya
- Anggota DPR Merespons Laporan Dugaan Pemerasan Petugas Imigrasi Kepada 44 WNA China
- Fraksi PDIP DPRD Jakarta Sebut Penundaan Pelantikan Pram-Rano Karno Rugikan Masyarakat
- Bertemu Dino Pati Djalal, Eddy Soeparno Ajak FPCI Dukung Diplomasi Iklim Prabowo
- Kunjungi Palembang, Lita Machfud Soroti Angka Tidak Sekolah Sumsel yang Tinggi