PSIS Dorong PSSI Gelar KLB untuk Lengserkan La Nyalla

jpnn.com - SEMARANG – Suara-suara agar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menggelar kongres luar biasa (KLB) kembali muncul. Dari daerah, PSIS Semarang pun menginginkan agar PSSI segera menggelar KLB demi merombak kepengurusan organisasi yang kini dipimpin La Nyalla Mattalitti itu.

AS Sukawijaya selaku CEO PT Mahesa Jenar yang mengelola PSIS mengungkapkan, pihaknya sudah mengirim surat ke Komite Eksekutif (Exco) PSSI agar secepatnya menggelar KLB. Menurutnya, PSSI punya hak suara dalam KLB.

“Kami sudah mengirimkan surat resmi kepada komite eksekutif PSSI dimana tembusannya juga kami sampaikan ke AFC, FIFA serta voters lainnya. Prinsipnya kami ingin segera ada perbaikan sepak bola di Indonesia,” katanya seperti diberitakan Radar Semarang.

Pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu menambahkan, setidaknya ada tiga alasan yang mendasari PSIS mendorong PSSI menggelar KLB. Yang pertama karena kepengurusan PSSI hasil kongres di Surabaya yang dipimpin Nyalla tidak menunjukkan isyarat untuk menggelar kongres tahunan. ”Hal itu tentunya melanggar statuta di mana PSSI wajib menggelar kongres tahunan,” ujarnya.

Alasan yang kedua karena PSIS menganggap kepengurusan PSSI saat ini sudah tidak sehat. Sebab, Nyalla sedang tersnagkut masalah hukum sehingga tak lagi memenuhi ketentuan dalam kode etik PSSI.

“Karena beliau (Nyalla, red) sedang tersangkut masalah hukum, mestinya beliau berjiwa besar menanggalkan status sebagai ketua umum. Kemudian landasan kami yang ketiga karena situasi sepak bola di Indonesia hingga sekarang belum membaik. Bahkan kompetisi resmi sudah vakum selama setahun lebih. Makanya kami minta harus segera ada perubahan,” tegasnya.

Sedangkan alasan ketiga karena KLB menjadi satu-satunya jalan bagi PSSI untuk memperbaiki kondisi sepak bola di tanah air. Karenanya Yoyok berharap langkah PSIS juga didukung pemilik suara lainnya dalam kongres PSSI.

”Lebih cepat lebih baik. Ya mudah-mudahan langkah kami ini diikuti oleh pemilik hak suara PSSI lainnya,” pungkasnya.(bas/smu/jpg/ara/jpnn)