PSK Dari Luar Bogor Harus Diusir
Kamis, 18 Agustus 2011 – 08:30 WIB
BOGOR - Masih maraknya praktik prostitusi dan hiburan malam selama dua pekan Ramadan, membuat miris anggota DPRD Kota Bogor. Mereka mendesak agar pemkot melakukan operasi yustisi kependudukan. “Masalah prostitusi sebenarnya kompleks. Perlu ada tindakan yang berkesinambungan. Jangan separatis atau terkesan anget-anget tai ayam,” kritiknya.
Anggota Komisi D Kota Bogor Sumiyati menyayangkan sikap pemkot yang enggan memikirkan masalah prostitusi selama bulan puasa. Tak hanya itu, masih mengambangnya persoalan tempat hiburan malam (THM) juga menjadi bidikan khusus. “Harus ada operasi yustisi. Kalau memang PSK tersebut bukan penduduk Bogor, kenapa tidak kita pulangkan,” kritiknya.
Politisi Hanura ini mengatakan, ada dua dinas yang sebenarnya mendapatkan plotting anggaran penertiban penyakit masyarakat (pekat), yaitu Satpol PP dan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans). Namun, kata dia, realisasi anggaran tersebut belum terlihat optimal.
Baca Juga:
BOGOR - Masih maraknya praktik prostitusi dan hiburan malam selama dua pekan Ramadan, membuat miris anggota DPRD Kota Bogor. Mereka mendesak agar
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS