PSLI Tegaskan Identitas Seni Indonesia
jpnn.com, SURABAYA - Selama 10 hari sejak Jumat (13/10) hingga 22 Oktober, Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) kembali dihelat di Kota Pahlawan. Bertempat di JX International acara rutin tahunan itu adalah penyelenggaraan ke 10.
Lebih dari 193 pelukis ikut ambil bagian. Mereka datang dari berbagai kota dan provinsi di tanah air. Mulai dari Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, Lombok, Kalimantan Selatan, dan Jawa Timur.
PSLI ke 10 kali ini lebih beragam lagi, dengan dijadwalkan hadirnya lukisan-lukisan abstrak dan kontemporer. Hal ini, menunjukkan PSLI mulai dilirik juga oleh pelukis yang selama ini terjebak pada dikotomi lukisan idealis dan lukisan pasar. ”ini menunjukkan identitas seni Indonesia,” tutur M. Anis Ketua Sanggar Merah Putih selaku pengelola PSLI.
Sementara itu, untuk lebih menyemarakkan PSLI ke 10, sederet kegiatan lain juga bakal digelar dilokasi. Mulai dari Mengenang Pemusik Leo Kirsti (14/10), Lomba melukis untuk anak (15/10), Festival Musik dan Dance tingkat SMA/SMK se Surabaya, serta Pembacaan Puisi (20/10).
Pada PSLI ke 10 ini panitia memiliki target penjualan Rp 3 miliar. "Semoga tercapai, karena tahun lalu transaksi sebesar Rp 1,7 miliar dengan terjualnya 358 lukisan selama 10 hari pelaksanaan PSLI," ungkap Anis. (JPNN/pda)
PSLI ke 10 kali ini lebih beragam lagi, dengan dijadwalkan hadirnya lukisan-lukisan abstrak dan kontemporer.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jam Tangan Ridwan Kamil x Modderfathers Dilelang
- Alumni ITB Bersatu untuk Mewujudkan Visi Indonesia 2045 Melalui Lukisan Kolaboratif
- G3N Project Usung Karya Seniman Maestro & Pendatang Baru di ArtMoments 2024, Ada Lukisan Murni
- Cerita Pidi Baiq Mencoba Jadi Pelukis Gegara Pandemi Covid-19
- Konon SYL Pernah Beli Lukisan Seharga Rp 200 Juta, dari Sini Duitnya
- Diberi Lukisan oleh SBY, Prabowo Bakal Pajang di Istana