PSPS Kok Bisa Berkompetisi padahal dalam Kondisi Terhukum? PSSI Beri Jawaban Begini
Riza juga mengkritik PSSI di bawah pimpinan mantan Wakapolri yang merupakan lembaga penegak hukum, ternyata tak mampu menegakkan hukum di sepak bola. Putusan NDRC harusnya dijalankan oleh PSSI, karena ini merupakan pilot project FIFA dan PSSI musim lalu karena melihat banyaknya masalah tunggakan gaji.
"Pertanyaannya itu sekarang ke PSSI. Kenapa sistemnya dibuka dan membolehkan PSPS mendaftarkan pemain dan bahkan membolehkan bermain sampai sekarang? Itu yang mau kita (APPI) bikin laporan ke FIFA dan FIFPRO," tegas Riza.
Riza juga mengingatkan, NDRC menjadi penting karena ini memang dibuat oleh PSSI atas arahan FIFA untuk menyelesaikan banyak kasus-kasus sengketa yang ada di Indonesia.
"PSSI ini seperti mencoreng muka sendiri. Ini putusan dari badan yang merupakan proyeknya FIFA, pilot project FIFA. Kok, berani-beraninya PSSI melecehkan proyeknya FIFA," tegasnya.
Saat dikonfirmasi, Ketua Umum PSSI M Iriawan meminta agar mempertanyakannya ke Dirut PT LIB Cucu Somantri. "Tanyakan ke Direktur LIB. Sudah ada suratnya (peringatan) ke LIB. Ditanyakan saja ke LIB kenapa diizinkan. pasti sduah ada solusi," tegas pria yang karib disapa Iwan Bule itu.
BACA JUGA: Sepasang Kekasih Diduga Berbuat Terlarang di Toko Digerebek Warga, nih Fotonya
Dia juga menyebut tak mungkin belum ada solusi karena kenyataannya, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengizinkan kompetisi Liga 2 bergulir. "Nggak mungkin kalau belum ada solusi liga bisa berjalan. Pasti sudah ada solusi, makanya lia bergulir," tandasnya. (dkk/jpnn)
Penegakan hukum di PSSI dinilai masih jauh dari kata tegas dan konsisten. Buktinya, PSPS Pekanbaru Riau tetap diizinkan bermain di Liga 2 2020 meski dalam kondisi terhukum.
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad
- Sikap PT LIB soal Kerusuhan Suporter Seusai Duel Persib vs Persija
- Kekalahan Perdana PSPS Pekanbaru, Aji Santoso Sebut Hal Ini
- Ini Kunci Kemenangan PSKC Cimahi Melawan PSPS Pekanbaru
- Kata PT LIB Soal Penundaan Liga 1
- PT LIB Gelontorkan Rp 100 Miliar Lebih untuk VAR di Liga 1, Dipakai Mulai Tahun Depan
- SOS Dorong Klub Liga 2 yang Menunggak Gaji Pemain Didegradasi