PSSI Absen pada Sidang Perdana soal Utang ke La Nyalla
Aristo mengatakan, pada 2011-2013, PSSI memiliki utang kepada beberapa pihak.
Selain itu, PSSI juga memiliki tanggungan gaji pelatih timnas, wasit, dan lain-lain.
“Nah, diputuskan melalui rapat exco untuk dilunasi oleh kepengurusan hasil KLB 2013. Saat itu sudah mulai Pak La Nyalla mengeluarkan dana talangan,” ungkap Aristo.
Menurut dia, semua utang dicatat pada era Djohar. Yakni, melalui pinjaman yang ditandatangani Djohar dan Joko Driyono yang saat itu menjabat sebagai sekjen.
Itu terjadi pada periode kepengurusan PSSI tahun 2013 hingga 2015.
“Sedangkan di periode 2015 hingga 2016, di era Pak La Nyalla sebagai ketua umum, perjanjian pinjaman ditandatangani Erwin Dwi Budiawan selaku wakil ketua umum dan Azwan Karim selaku sekjen,” tutur Aristo.
Dia menjelaskan, setelah diaudit, total utang mencapai Rp 13,9 miliar, di luar dana talangan La Nyalla yang dipinjamkan ke PT Liga Indonesia sebesar USD 700 ribu.
Angka tersebut tertulis dalam surat pengakuan utang yang diterbitkan PSSI yang ditandatangani Ratu Tisha selaku sekjen pada 22 November 2018.
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mangkir dari panggilan sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/5).
- Piala AFF 2024: Timnas Indonesia Gagal Penuhi Target, PSSI Evaluasi Shin Tae Yong?
- Tanpa Pemain Diaspora PSSI, Shin Tae Yong Hanya Pelatih Biasa
- Ternyata Ini Target PSSI untuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
- Kementerian PU Dorong Pengelolaan Stadion Berstandar Tinggi
- Pesan Tegas Erick Thohir untuk Shin Tae Yong: Jangan Banyak Mengeluh, Fokus di Program
- Timnas Indonesia Gagal Mengalahkan Laos, Erick Thohir tidak Puas