PSSI-KPSI, Berkacalah Pada Meninggalnya Mendieta
Kamis, 06 Desember 2012 – 22:49 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR yang membidangi olahraga, Raihan Iskandar, menilai kasus meninggalnya pemain Persis Solo asal Paraguay, Diego Mendieta sebagai hal yang memalukan. Terlebih lagi Diego meninggal bukan hanya karena persoalan gaji yang tersendat, tapi juag di tengah kisruh antara PSSI dan KPSI. Ditambahkannya, seharusnya klub sepakbola nasional juga mengoreksi diri saat kesulitan mendapatkan sponsor. Klub-klub diminta tidak mengumbar dana untuk mendatangkan pemain asing sekaligus memaksimalkan pemain dalam negeri.
“Saya sangat prihatin atas peristiwa ini, karena PSSI dan KPSI sibuk dengan konflik mereka sampai terlena dan terlambat untuk membayar hak seorang atlet warga Negara asing selama empat bulan. Padahal mendiang Mendieta sudah berkali-kali meminta haknya dibayarkan untuk melunasi biaya perawatannya di rumah sakit,” kata Raihan, Kamis (6/12).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menambahkan, dampak dari konflik PSSI dan KPSI ini membuat klub-klub yang ada kesulitan mendapatkan sponsor. Akibatnya, klub juga tak bisa memenuhi kewajibannya.
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR yang membidangi olahraga, Raihan Iskandar, menilai kasus meninggalnya pemain Persis Solo asal Paraguay, Diego Mendieta
BERITA TERKAIT
- Jadwal Perempat Final India Open 2025: Ujian Berat Jorji, Jojo Punya Kans ke 4 Besar
- India Open 2025: Indonesia Hanya Sisakan 2 Wakil
- Pramono Anung Yakin Timnas Indonesia Makin Baik di Bawah Patrick Kluivert
- Jadwal Proliga 2025 Seri Malang: Popsivo Polwan Adu Kuat Lawan Livin Mandiri
- Gresik Petrokimia Mengandalkan 1 Pemain Asing di Proliga 2025 Seri Malang
- Pakar Hukum Nilai Permenpora 14/2024 Bertentangan dengan Piagam Olimpiade