PT BUMI Resources Targetkan Ekspor Utama ke Tiongkok & India
![PT BUMI Resources Targetkan Ekspor Utama ke Tiongkok & India](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2024/02/20/pt-bumi-resources-ilustrasi-foto-dok-bumi-mbwj6-x9qk.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk., Adika Nuraga Bakrie meyakini permintaan dan produksi batubara akan terus berlanjut.
Terlebih, Indonesia masih menjadi negara pengekspor batubara termal terbesar, dengan volume ekspor 500 juta ton atau 34,1 persen dari total pasokan ekspor global yang menjadikannya pemain utama dalam industri batubara dunia.
Konsumsi dan impor batubara Asia diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan berkurangnya konsumsi batubara di wilayah lain.
Dirinya berharap akan terjadi transisi dalam 10-20 tahun mendatang untuk energi terbarukan, namun tentunya semua tergantung pada pergerakan perkembangan teknologi yang akan terjadi.
"Oleh karenanya, dalam 10-15 tahun ke depan, kami yakin BUMI masih berada pada posisi terkuat di tengah persaingan global yang makin ketat. Target pasar ekspor utama kami adalah Tiongkok dan India," ujar Aga Bakrie dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/3).
Aga menambahkan dalam mendukung program pemerintah terkait hilirisasi, BUMI saat ini tengah menjajaki calon mitra strategis dari Tiongkok untuk proyek hilirisasi batubara.
"Dan tentunya semua akan disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di Indonesia," serunya.(chi/jpnn)
Indonesia masih menjadi negara pengekspor batubara termal terbesar, dengan volume ekspor 500 juta ton atau 34,1 persen dari total pasokan ekspor global.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Mantap, Perusahaan Asal Jember Sukses Ekspor Perdana Cerutu ke Jerman
- Berkat Dukungan Bea Cukai, Perusahaan Ini Sukses Ekspor Tas dan Koper ke Belgia
- Bea Cukai Genjot Ekspor di Daerah Ini Lewat Langkah Kolaboratif dengan Berbagai Instansi
- Bea Cukai Tingkatkan Daya Saing UMKM di Belitung dan Bangka Tengah Lewat Kegiatan Ini
- Bea Cukai Gencarkan Sosialisasi Ekspor untuk UMKM di 2 Wilayah Ini
- BPS Catat Neraca Perdagangan Surplus USD 3,45 Miliar pada Januari 2025