PT DI Siap, Impor Bisa Batal
Pengadaan Converter Kit untuk Konversi BBM
Rabu, 11 Januari 2012 – 02:20 WIB
"Bikin pesawat saja bisa kok, bikin gituan saja ga bisa," kata Widjajono, lantas tertawa. "Saya percaya sama PT DI. Mereka punya alat untuk uji material," sambung guru besar Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
Dia menjelaskan, kesiapan penerapan kebijakan per 1 April juga terus dilakukan. Misalnya ketersediaan SPBG (stasiun pengisian bahan bakar gas). "Sekarang kan punya sepuluh. Sebelum April nanti tambah sembilan, jadi 19," katanya. Bulan depan, converter kit juga sudah mulai dijual.
Di tempat yang sama, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengaku akan meninjau ulang kesiapan PT DI dalam memproduksi converter kit. Jika memang mampu, kemungkinan impor bisa dibatalkan. "Kalau misalnya nanti industri nasional bilang saya sanggup ikut kontrak, nanti saya akan kasih pertimbangan dan dilaporkan ke Menko (Menko Perekonomian, Red)," katanya.
Sebelumnya, Hidayat sempat mengatakan, pemerintah membutuhkan sekitar 2,5 juta unit converter kit untuk bahan bakar gas. Untuk tahap awal, 250 ribu kebutuhan itu akan dipenuhi melalui impor. Alasannya, industri lokal belum mampu memproduksi sendiri.
JAKARTA - Ketersediaan converter kit bagi kendaraan yang akan beralih ke bahan bakar gas (BBG) diragukan jumlahnya jelang penerapan pembatasan BBM
BERITA TERKAIT
- Begini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Agar Berorientasi Ekspor
- Bank Mandiri Bersama 3 BUMN Salurkan Bantuan bagi Putra Putri TNI & Polri
- Ini Tujuan Bea Cukai Berpartisipasi dalam Program Pemberdayaan UMKM di Indonesia
- Grup RS Siloam Punya Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Mantap! Epson Borong Penghargaan di Ajang Good Design Awards 2024
- Menjelang Munas DEKOPIN, Siapa yang Layak Memimpin?