PT Foster Hengkang, Apindo: Ini Akibat Frekuensi Demo Buruh yang Cukup Tinggi
jpnn.com, BATAM - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid, angkat bicara terkait hengkangnya perusahaan elektronik, PT Foster dari Batam ke Tilawah Myanmar.
Dia mengatakan keputusan PT Foster memindahkan pabriknya ke Myanmar tidak terlepas dari berbagai faktor. Salah satunya aksi demonstrasi yang sering terjadi di Batam membuat PT Foster menjadi tidak nyaman.
BACA JUGA: Ismail Hasani: Intimidasi Mahasiswa Papua di Sejumlah Daerah Cederai Kemanusiaan
“Ada kekhawatiran proses produksi akan terganggu dan khawatir juga terhadap keamanan aset-asetnya. Akibatnya, mereka cari tempat lain sebagai alternatif,” ungkapnya.
Rafki membandingkan antara Myanmar dan Batam. Maka, Batam kalah jauh dari segi daya saing, terutama di bidang ketenagakerjaan.
“Upah minimun di Myanmar hanya 100 Dolar Amerika dan di Batam sudah 270 Dolar Amerika. Parahnya upah minimum di Batam naik rata-rata delapan persen tiap tahunnya,” tuturnya lagi.
Kenaikan tersebut tidak sebanding dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja tiap tahunnya, dimana hanya naik satu persen tiap tahunnya atau bahkan stagnan.
BACA JUGA: Jokowi Kepada Pace, Mace, dan Mama di Papua: Saya Memahami Perasaan Kalian
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid, angkat bicara terkait hengkangnya perusahaan elektronik, PT Foster dari Batam ke Tilawah Myanmar.
- PPPK 2024 Tahap II, 204 Tenaga Non-ASN Sudah Mendaftar
- Penjelasan Polisi Terkait Kronologi Bentrokan Warga dengan Pekerja di Rempang Galang Batam
- Puluhan Juru Parkir Liar di Kota Batam Ditertibkan Polda Kepri
- Tahanan Ditemukan Tewas Tergantung di Rutan Kejari Batam, Petugas Dengar Ada Teriakan
- Polda Riau Sita 4 Apartemen Senilai Rp 2,1 Miliar di Batam, Salah Satunya Milik Bang Uun
- 2.913 Peserta Siap Ikuti Seleksi Kompetensi PPPK di Batam