PT Indesso Aroma Sukses Ekspor Perdana 12 Ton Vanilin ke AS, Ini Harapan Bea Cukai

jpnn.com, SEMARANG - Perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat asal Kabupaten Semarang, PT Indesso Aroma mencatatkan sejarah melalui ekspor perdana 12 ton vanilin ke Amerika Serikat.
Kepala Kantor Bea Cukai Semarang Bier Budy Kismulyanto menyampaikan dengan memperoleh fasilitas kawasan berikat PT Indesso Aroma memperoleh berbagai keuntungan fiskal dan nonfiskal, seperti penangguhan pembayaran bea masuk, pembebasan pajak impor, serta percepatan pengeluaran barang impor dari pelabuhan.
“Manfaat ini memungkinkan PT Indesso Aroma untuk meningkatkan daya saingnya di pasar global,” tegas Bier dalam keterangannya, Selasa (4/2).
PT Indesso Aroma yang berlokasi di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri kimia dasar organik dengan hasil produksi berupa vanilin.
Vanilin adalah senyawa organik yang berfungsi sebagai penyedap dan aromatik.
Vanilin merupakan komponen utama vanila dan banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti makanan, parfum, dan farmasi.
Bier yang juga hadir dalam pelepasan ekspor perdana menyampaikan harapannya agar PT Indesso Aroma terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Dia berkomitmen untuk terus memberikan pengawasan dan pelayanan yang optimal guna menjamin kelancaran arus barang dan mendukung pertumbuhan industri dalam negeri.
Kepala Bea Cukai Semarang Bier Budy Kismulyanto menyampaikan harapan atas kesuksesan PT Indesso Aroma melakukan ekspor perdana 12 ton vanilin ke AS
- 4 WNI Jadi Korban Kebijakan Donald Trump, Ada yang Dideportasi
- Bea Cukai-Peruri Rilis Desain Baru Pita Cukai 2025, Usung Tema Pesona Bunga Nusantara
- Ciptakan Peluang Ekspor UMKM, Bea Cukai-PT Pos Soft Launching Export Collaboration Room
- YouTuber Ridwan Hanif Bagikan Pengalamannya Gunakan CPD Carnet saat Touring 3 Negara
- Top, Boneka Squishmallows Asal Madiun Sukses Merambah Pasar Amerika Serikat
- Donald Trump Berkuasa, Amerika & Hamas Berdialog Langsung Tanpa Perantara