PT Kliring Berjangka Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp 60,7 Miliar
jpnn.com, JAKARTA - PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 60,7 Miliar pada tahun buku 2023.
Dalam laporan keuangan laba bersih KBI terdorong oleh pendapatan operasional sebesar Rp 149,5 Miliar dan EBITDA Rp 90,14 Miliar.
“2023 ini merupakan tahun pemulihan ekonomi pasca terdampak pandemi Covid 19 bagi bisnis di Indonesia. Upaya PT KBI dalam menyambut masa pemulihan ini adalah semakin giat beradaptasi pada kebutuhan ekosistem Perdagangan Berjangka Komoditi.” ujar Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto.
Jika dilihat dari lini usaha sebagai Lembaga Kliring, kinerja PT KBI berbanding lurus dengan pencapaian di beberapa lini bisnis sepanjang 2023.
Volume transaksi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang dikliringkan di PT KBI untuk kontrak berjangka dan derivatif mencapai angka 7,8 juta lot.
Terkait pasar lelang komoditas timah murni batangan, transaksi timah yang dikliringkan tercatat sebanyak 48,4 ribu ton dengan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp 19,6 Triliun.
Dari total transaksi tersebut, di Pasar Lelang Komoditas Timah Dalam Negeri mencapai 2.154 ton dengan nilai Rp 1,5 T sedangkan Transaksi Timah untuk ekspor mencapai 46,2 ribu ton dengan nilai $1,1 Miliar.
Tercatat pemanfaatan resi gudang mencapai 483 yang diregistrasi dengan volume 61,5 ribu ton senilai Rp 971.9 Miliar serta pembiayaan sebesar Rp 626.7 Miliar, angka ini melebihi target 2023 yang telah ditetapkan melalui RUPS.
Pencapaian atas kinerja yang positif sepanjang 2023 ini menjadi motivasi bagi PT KBI untuk terus meningkatkan layanan dan berbagai inovasi bisnis.
- Pertamina Membukukan Laba Bersih USD 2,66 Miliar hingga Oktober 2024
- Triwulan III 2024, Citi Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp2,2 Triliun
- Q3 Bank bjb Catat Laba Konsolidasi Rp1,7 Triliun
- Umumkan Kinerja Keuangan Kuartal II 2024, RAJA Catat Peningkatan Laba Bersih 60% YoY
- Kinerja Moncer, Nobu Bank Raih Penghargaan
- Triwulan II 2024, Citi Indonesia Bukukan Kenaikan Laba Bersih Rp1,3 Triliun