PT Pos Indonesia Tetap Gunakan Tarif Lama

PT Pos Indonesia Tetap Gunakan Tarif Lama
PT Pos Indonesia Tetap Gunakan Tarif Lama
Dijelaskannya juga bahwa pelayanan dan jasa yang diberikan pihak pun tidak mengalami perubahan atau menurun. “Justru kualitas pelayanan kita akan tingkatkan. Dengan adanya kenaikan BBM ini maka gaji karyawan akan kita naikkan, dan untuk kurir pengantar, setiap harinya kita akan menyediakan biaya operasional trasportasi untuk 2 liter bensin premium. Jadi kita menyediakan Rp 13 ribu untuk setiap kurir per hari,” jelas Rudi.

Tak terlepas dari itu, jelang bulan Ramadan tahun ini, Rudi memperkirakan intensitas pengiriman barang baik itu keluar maupun masuk akan meningkat. Peningkatannya mencapai 50 hingga 90 persen. Peningkatan pengiriman barang itu didominasi paket barang makanan dan baju.

Diprediksi juga, jumlah barang masuk ke Tarakan lebih banyak daripada barang keluar, dikarenakan permintaan yang tinggi dari konsumen di Tarakan untuk mendatangkan barang dari luar. “Ketika memasuki bulan puasa, makanan dan baju adalah hal-hal yang dibutuhkan untuk persiapan lebaran. Dan untuk daerah yang paling sering barangnya masuk, yaitu dari Jakarta dan Pulau Sumatera,” katanya.

Pada hari biasa, pengiriman keluar untuk satu hari adalah sekitar 150 hingga 250 kilogram, dan untuk barang masuk adalah 300 hingga 500 kilogram. Akan tetapi angka tersebut mengalami peningkatan drastis ketika memasuki satu minggu bulan puasa hingga menjelang lebaran. “Kenaikannya bisa mencapai 90 persen atau dua kali lipat. Untuk barang keluar bisa mencapai 500 kilogram per hari, dan untuk barang masuk bisa mencapai 1 ton. Dan ini diperkirakan tetap akan terjadi tahun ini, meski BBM telah naik,” tukasnya.(*/izo/ndy)

KENAIKAN harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi berdampak terhadap naiknya sejumlah kebutuhan hidup masyarakat sebagai efek dominonya. Alasan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News