PT Taspen Punya 13 Ribu Titik Layanan

jpnn.com - JAKARTA - PT Taspen terus memberikan layanan terbaiknya menginjak diusia ke-51 tahun. Hal ini dibuktikan dengan terobosan sistem pelayanan serta inovasi yang dilakukan perseroan.
Beberapa tahap yang dulu harus dilalui untuk mendapatkan klaim, kini semakin dipersempit. Seperti jenis formulir dari 22 menjadi dua.
"Kini proses klaim dari tujuh titik menjadi tiga titik dan saat ini menjadi satu titik, on line system," ujar Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro di kantor Pusat Taspen, Cempaka Putih, Jakarta, Jumat (14/3).
Upaya lain yang dilakukan Taspen untuk meningkatkan kualitas pelayanan yakni dengan menyediakan layanan mobil keliling. "Kita sudah melaunching mobil keliling pada 25 Januari 2014 lalu dengan disaksikan oleh seluruh direksi serta karyawan Taspen," terang dia.
Perseroan juga menyediakan jaringan titik layanan sebanyak 13 ribu, yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan total karyawan berjumlah 1.882 orang, Taspen bisa melayani 6,9 juta orang.
"Ada 4,5 juta orang dan pensiunan berjumlah sekitar 2,4 juta orang. Jadi total kami mampu melayani 6,9 juta orang," tutur Iqbal.
Nah bertepatan dengan ultah perseroan ke-51 tahun, Iqbal menegaskan bahwa Taspen terus berkomitmen untuk mengabdi pada negara.
"Ini adalah bentuk pengabdian Taspen. Kami tidak hanya meningkatkan kinerja pelayanan saja, namun semua lini juga sangat kita perhatikan dengan serius," tukas dia. (chi/jpnn)
JAKARTA - PT Taspen terus memberikan layanan terbaiknya menginjak diusia ke-51 tahun. Hal ini dibuktikan dengan terobosan sistem pelayanan serta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi