PT Tinggi, Pemodal Kendalikan Pemilu
Sabtu, 19 November 2011 – 11:45 WIB
"Sebagai contoh di Amerika Serikat, ada perlawanan terhadap kaum liberalis, borjuis, dan kapitalis yang dilawan oleh komunitas yang terpinggirkan oleh sistem yang tidak adil. Kelompok-kelompok ini disemangati oleh tulisan-tulisan Ivan Illich. Mereka adalah komunitas memberi pencerahan kepada masyarakat," katanya mengurai.
Baca Juga:
Sementara itu, anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKB Abduk Malik Haramain mengatakan makin besarnya angka PT maka makin besar pula kemungkinan pemodal yang akan menang. Hal ini tentu saja hanya akan membunuh kedaulatan suara rakyat. Padahal, yang paling penting dalam pemilihan umum adalah terjaminnya kedaulatan rakyat untuk menentukan wakil rakyat dan pemimpin.
"Ketika pemilu menghasilkan derajat keterwakilan atau representatif yang rendah, di mana pemodal yang memegang kendali sepenuhnya, maka saya kira disitulah kegagalan sebuah pemilu," katanya dalam diskusi di di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Malik, berdasarkan perbandingan terhadap tiga pemilu terakhir, ada kecenderungan bahwa proporsionalitas keterwakilan itu semakin tipis. Pemilih yang terdaftar semakin tinggi, tetapi tingkat partisipasi pemilih semakin rendah.
JAKARTA - Kuatnya pengaruh modal dalam pemilihan umum legislatif dan presiden, termasuk pemilihan kepala daerah (pemilukada) di Indonesia masih sangat
BERITA TERKAIT
- Prabowo Minta Pemasangan Pagar Laut Diusut, Riyono Caping: Pemanfaatan Ruang Laut Harus Izin
- DPR Apresiasi Langkah KKP Segel Pemagaran Laut di Bekasi
- Prabowo Bilang Nasi Goreng Megawati Enak Sekali, Masa, sih?
- Tanggapi Isu Menhut Mau Membabat Hutan, Ahmad Yohan Singgung Penghijauan
- Terungkap! Komunikasi Prabowo-Megawati Lancar Meski Belum Bertemu Sejak Pelantikan
- Peran Politik Muzani Gerindra Sebagai Perantara Komunikasi Prabowo-Megawati