PT Tinggi Tak Jamin Kuatnya Sistem Presidensiil

PT Tinggi Tak Jamin Kuatnya Sistem Presidensiil
PT Tinggi Tak Jamin Kuatnya Sistem Presidensiil
JAKARTA - Pemerhati hukum tata negara, Irman Putra Sidin, menilai pemberlakuan parliamentary threshold (PT) dalam undang-undang Pemilu tidak berpengaruh pada penguatan sistem presidensiil. Menurutnya, kuat maupun lemahnya sistem presidensil justru sangat tergantung pada presiden sendiri.

“Banyak atau sedikitnya parpol di parlemen lebih berpengaruh terhadap proses demokrasi. Soal efektif atau tidaknya sistem presidensil dalam sebuah negara demokrasi itu sangat ditentukan oleh karakter presiden itu sendiri,” tegas Irman di gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (22/12).

Berbagai hal yang berada di luar diri presiden, lanjut Irman, sesungguhnya tidak signifikan mendorong penyelenggaraan sistem presidensil. Contoh yang menarik untuk disimak, sebut Irman, adalah keberadaan Setgab koalisi parpol pendukung SBY.

"Asumsi dasar pembentukan Setgab itu untuk mengefektifkan sistem presidensiil sehingga akan muncul blok koalisi dan penyeimbang. Dalam prakteknya Setgab tidak efektif menguatkan sistem presidensiil. Malah blunder karena Setgab sering pecah dalam menyikapi berbagai isu,” jelasnya.

JAKARTA - Pemerhati hukum tata negara, Irman Putra Sidin, menilai pemberlakuan parliamentary threshold (PT) dalam undang-undang Pemilu tidak berpengaruh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News