PT Unisem Tutup Total 30 September, Nasib 1.500 Karyawan Belum Jelas
jpnn.com, BATAM - Ratusan karyawan PT Unisem Batam menggelar mogok kerja, Selasa (16/7) lalu. Mereka menuntut kejelasan dari pihak perusahaan terkait pesangon yang akan mereka terima setelah perusahaan dinyatakan tutup beroperasi pada 30 September mendatang.
Seperti dilansir Batam Pos, ratusan karyawan standby menunggu di sekitar area perusahaan elektronik yang terletak di kawasan Batamindo Industrial Park, Jl. S. Parman No.Kav. 201, Mukakuning, Seibeduk.
BACA JUGA: Golkar Dukung Jokowi Bubarkan Lembaga Tak Berguna
Mereka memeriksa setiap mobil yang keluar perusahaan beserta petugas sekuriti untuk memastikan tidak ada barang-barang perusahaan yang dibawa keluar.
"Hal ini kami lakukan, sebagai antisipasi agar agar tidak kecolongan. Kami di sini hanya meminta kejelasan kepada perusahaan," kata Rotiana br Ginting, Ketua DPC FSPMI yang juga Sekretaris PUK FSMPI PT. Unisem, Selasa (16/7).
Rotiana melanjutkan, pengecekan mobil manajemen perusahaan yang keluar kawasan PT. Unisem merupakan hal normal seperti hari biasa bekerja. Hanya saja dalam situasi seperti saat ini, karyawan mau tak mau turut ikut memantau proses mobil yang keluar dari perusahaan agar tidak kecolongan.
BACA JUGA: Menurut Pangi Syarwi Ini Tanda-tanda Partai Gerindra Menuju Kehancuran
"Itu hal normal, kami lakukan agar tidak ada aset-aset perusahaan yang dibawa keluar," jelasnya.
Ratusan karyawan PT Unisem Batam menggelar mogok kerja, Selasa (16/7) lalu. Mereka menuntut kejelasan dari pihak perusahaan terkait pesangon yang akan mereka terima setelah perusahaan dinyatakan tutup beroperasi pada 30 September mendatang.
- Kabar Australia: Pekerja Qantas Mogok Kerja Seharian, Minta Naik Gaji
- Dunia Hari Ini: Rumah Sakit Korea Selatan Siaga Akibat Dokter Mogok Kerja
- Sopir Angkot di Seantero Filipina Mogok Kerja, Apa Pemicunya?
- Karyawan Apple Mogok Kerja, Ada Apa?
- Mogok Kerja Berakhir, Pabrik iPhone Terbesar di Dunia Segera Beroperasi Lagi
- Dokter Spesialis di RSUD Pasaman Barat Mogok Kerja, Ini Sebabnya