PTPN Dianggap Tak Transparan Tentukan Harga Sawit
Kamis, 15 November 2012 – 00:42 WIB

PTPN Dianggap Tak Transparan Tentukan Harga Sawit
BANJASARI - Anggota Komisi B DPRD Lebak, Provinsi Banten, Iyan SP menilai Perusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Kertajaya tidak transparan menentukan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Akibatnya, banyak petani mengeluh karena tidak tahu harga tertinggi pembelian TBS sawit yang ditentukan oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini. Menurut Iyan, bila benar penurunan harga TBS kelapa sawit dipengaruhi oleh turunnya CPO di pasar internasional, tentunya harus diinformasikan ke petani. Kata dia, banyak petani yang merugi. “Saya minta PTPN VIII meyosialisasikan ke petani bila ada penurunan dan kenaikan TBS kelapa sawit,” ujarnya.
“Kenaikan dan penurunan harga pembelian kelapa sawit ditingkat petani hanya PTPN VIII Kertajaya yang menentukan,” kata Iyan melalui telepon seluler seperti yang dilansir Radar Banten (JPNN Group), Rabu (14/11).
Baca Juga:
Iyan menuturkan, disaat ada penurunan harga TBS kelapa sawit yang ditentukan oleh PTPN VIII Kertajaya, mayoritas petani mengeluh karena penurunan harga pembelian tidak dinformasikan terlebih dahulu. “Saat itu, saya diterima oleh staf PTPN bukan oleh adiministator. Mereka mengatakan penurunan TBS kelapa sawit karena turunnya harga crude palm oil (CPO) di pasar internasional,” tuturnya.
Baca Juga:
BANJASARI - Anggota Komisi B DPRD Lebak, Provinsi Banten, Iyan SP menilai Perusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Kertajaya tidak transparan
BERITA TERKAIT
- Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu Raih PROPER Emas Berkat Program Eloc Bestari
- Morihaus, Koleksi Interior Japanese-Scandinavian Pertama dari Idemu
- JP Morgan, FTSE Russell, hingga McKinsey Sambut Baik Danantara
- Hore! Sri Mulyani Ketok Diskon Harga Tiket Pesawat Mulai Hari Ini
- AII: 16 Invensi Hasil Riset GRS 2021-2023 Siap Dihilirisasi
- Ramadan Jadi Momentum Pengembangan UMKM dan Ekraf