PTPN Group Bantu Teguh Mengubah Hidup jadi Petani Tebu di Bondowoso

jpnn.com, WONOSOBO - Teguh Cahyono memberanikan diri ikut ajakan orangtuanya yang bekerja di perkebunan tebu, untuk beralih profesi menjadi petani tebu pada akhir 2009.
Sebelumnya, Teguh Cahyono hanyalah pekerja di perusahaan kontraktor bangunan dengan gaji Rp 1,6 juta per bulan.
Saat merintis sebagai petani pada 2010 lalu, Teguh hanya mengelola lahan seluas 2 hektare yang dia sewa Rp 2,5 juta per hektare per tahun.
Itu pun, tanah yang dikelolanya merupakan lahan berbatu yang ditanami pohon jati. Berbekal ilmu yang didapat dari internet, dia mencoba melakukan upaya penggemburan.
“Di tahap pertama sampai musim panen ketiga, saya melakukan eksperimen pupuk terlebih dahulu,” ujar Teguh.
Berkat kegigihannya, Teguh mendapatkan hasil yang baik dan terus memperluas lahan tebunya, hingga mencapai 80 hektare.
Keberhasilan Teguh terletak pada konversi lahan sengon dan jati menjadi lahan tebu yang produktif.
Meski lahan awal yang dikelolanya berbatu dan tanahnya tidak subur, dia berhasil mencapai produktivitas tebu yang luar biasa, yakni sekitar lebih dari 185 ton per hektare, jauh di atas rata-rata Indonesia yang hanya sekitar 75 ton per hektare.
Teguh mengatakan, kesuksesannya tersebut tak lepas dari peran dan dukungan dari PTPN Group, melalui PT Sinergi Gula Nusantara (SGN)/SugarCo.
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg
- Dirut PTPN III Dianugerahi Indonesia Best CEO Awards 2024
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera
- Strategi AA Kadu Menguasai Bisnis Bibit Durian Berkualitas
- Program Jasindo jadi Solusi Menyelamatkan Petani dari Risiko Gagal Panen
- Soal Perubahan Kepemimpinan Dewas dan Direksi Perum Bulog, Begini kata Pakar