PTPN IV PalmCo Optimistis Bisa Tekan 40% Emisi pada 2030

PTPN IV PalmCo Optimistis Bisa Tekan 40% Emisi pada 2030
Penanaman 500 pohon trembesi dan 500 pohon tabebuya di pinggir Sungai Deli, Medan. Foto dok PTPN IV PalmCo

Pria berkacamata ini juga membeberkan, PalmCo sebagai perusahan yang mengelola perkebunan sawit terluas di dunia juga mampu menyerap karbon dalam jumlah sangat besar melalui tanaman sawit yang dimilikinya.

“Selain membatasi emisi yang dihasilkan, dengan luas sawit tertanam 523 ribu Ha maka mampu menyerap 6 juta ton karbon pertahun,” serunya.

Jatmiko optimistis, PalmCo akan berkontribusi besar dalam menekan emisi dan berkontribusi dalam mempercepat net zero emission sebelum 2060.

“Hingga 2050 target kami 50 Pabrik Sawit telah memiliki fasilitas Energi Baru Terbarukan. Sejalan dengan arahan Pemegang Saham, pastinya kami ingin berkolaborasi dengan semua pihak serta membantu industry sejenis dan lainnya untuk mengakselerasi dekarbonisasi ini. Bersama-sama kita mampu mewujudkan net zero emission bahkan lebih cepat dari 2060,” harapnya.

Sementara Andy F Noya mengapresiasi upaya-upaya dekarbonisasi yang dilakukan oleh PalmCo.

“Saya mengapresiasi upaya pembatasan emisi yang dilakukan. Tapi saya baru mendengar ternyata sawit daya serap karbonnya lebih tinggi dari pada hutan, itu akan saya kroscek,” ucapnya.

Dia mengaku selama ini memiliki stigma yang buruk tentang sawit. Mulai dari isu deforestasi, pekerja anak dan pelanggaran HAM, hingga perusak lingkungan.

Namun di samping upaya dekarbonisasi yang dijelaskan, setelah mendengarkan pemaparan dan membeberkan mitos dan fakta kelapa sawit, Andy mengaku dirinya akan melakukan riset.

Pada 2030 nanti total emisi karbon yang diproduksi PTPN adalah 2,35 juta Ton CO2 equivalen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News