Puan, AHY, dan Mimpi SBY

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Puan, AHY, dan Mimpi SBY
Pak SBY beberapa waktu lalu. Foto: Ricardo/JPNN

Seseorang yang kelelahan--karena di waktu siang atau sore melakukan kegiatan jalan-jalan dan melihat banyak sesuatu hal di jalan--maka hal itu akan terbawa ke dalam mimpi. Gondoyoni adalah mimpi yang terjadi lewat tengah malam sampai sebelum sepertiga malam yang terakhir kira-kira pukul 00.00 sampai 02.00.

Mimpi jenis ini mempunyai ramesan yang bermacam-macam, bisa mengarah kepada Titoyoni atau juga bisa diramesi sebagai isyarat atau petunjuk yang nyata.

Ramesan Gondoyoni tergantung situasi orang yang bermimpi, apakah dia kekenyangan habis makan, atau habis bersenang-senang di malam hari seperti dugem, atau dia tidur dalam kondisi bersih dan tirakat. Kondisi itu akan memengaruhi tafsir mimpinya.

Puspatajem adalah mimpi yang terjadi di akhir malam yaitu kira-kira pukul 02.00 sampai subuh.

Pengamal klenik mempercayai mimpi ini sebagai petunjuk.

Namun, tidak semua mimpi yang terjadi di akhir malam adalah petunjuk, karena hal itu juga dipengaruhi oleh keadaan orang yang bermimpi.

Orang-orang yang secara khusus menjalani ritual ‘’laku’’ atau menjalani laku tirakat tertentu biasanya menjadikan mimpi Puspatajem sebagai isyarat dan petunjuk.

Mereka ialah orang-orang yang bermimpi dalam keadaan laku prihatin, puasa, berkhalwat atau sedang melakukan riyadah, dan amalan batin lain.

SBY bermimpi dijemput oleh Presiden Jokowi, dan kemudian bersama-sama menjemput Megawati Soekarnoputri, dan mereka bertiga bertemu Presiden Ke-8 RI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News