Puan Atau Pram, Gantikan Megawati?
Senin, 20 Juli 2009 – 08:14 WIB
Alternatif lain, seperti Ketua DPP PDIP Bidang Politik Tjahjo Kumolo, juga memiliki resistansi. Dia bukan kader "asli" PDIP. Baru pada Pemilu 1999, Tjahjo bergabung dengan PDIP. Sebelumnya, Tjahjo menjadi kader Partai Golkar. "Hal-hal seperti ini biasanya juga diungkit-ungkit," ujarnya.
Baca Juga:
Andrinof menyarankan agar sosok Puan Maharani tidak terus digadang-gadang. Sebab, karakter kepemimpinannya belum terlalu kelihatan. Pemasangan Puan sebagai ketua panitia Rakernas IV PDIP di Solo akhir Januari lalu, lanjut Andrinof, terkesan hanya formalitas. Suara tinggi saat pemilu legislatif dari dapil Jateng V juga diperoleh Puan dari hasil memobilisasi sumber daya partai yang membatasi ruang bagi caleg PDIP lain.
"Puan Maharani masih terlalu jauh lah. Teman-teman muda yang baru masuk kurang bisa menerima. Dilihat dari luar juga kurang bagus, terkesan sangat dipaksakan," kata direktur eksekutif Cirus Surveyors Group itu.
Dalam kondisi kandidat lain dianggap masih terlalu muda, Andrinof menduga sosok purnawirawan senior di PDIP, yakni Adang Ruchyatna, perlu diperhitungkan. "Ini pilihan logis saat orang muda belum dipercaya dan tokoh purnawirawan lain seperti Theo Syafei dipandang terlalu senior," cetusnya.
JAKARTA - Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri sudah mengisyaratkan dirinya akan segera lengser keprabon. Namun, hingga kini masih belum jelas
BERITA TERKAIT
- BPBD Berjibaku Evakuasi Warga Korban Banjir Sejumlah Desa di Jember
- Seorang Anggota KKB Ditembak Mati, Iptu Tomi Tergelincir dan Hanyut
- Gerak Cepat, Kemensos Salurkan Bantuan Korban Banjir Makassar
- Kritikus Seni Ungkap Lukisan Yos Suprapto Sempat Dilihat Kurator dan Tak Dipermasalahkan
- ASDP Beri Kejutan Manis Bagi Para Ibu di atas KMP Sebuku
- Honorer Non-Database BKN TMS Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Minta Kesempatan Kedua