Puan: Aturan Distribusi Pertalite Harus Jamin Subsidi BBM Tepat Sasaran

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan revisi peraturan terkait penggunaan Pertalite harus dikaji sebaik mungkin.
Dia meminta aturan terbaru nanti, salah satunya memuat soal bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi itu, harus tepat sasaran.
“Aturan mengenai pertalite dan solar bersubsidi yang sedang disusun pemerintah harus menjamin bahwa subsidi BBM diberikan secara tepat sasaran,” kata Puan, Kamis (28/7/2022).
Seperti diketahui, Pemerintah tengah menyusun revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
Revisi tersebut memuat aturan terkait pembatasan pembelian BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar yang ditargetkan rampung pada Agustus mendatang.
Aturan itu akan berisi kriteria kendaraan yang nantinya dilarang menggunakan pertalite dan solar bersubsidi.
Puan Maharani menggarisbawahi soal tingginya konsumsi pertalite pada Triwulan I tahun 2022 yang melebihi kuota sehingga menyebabkan kelangkaan jenis BBM itu di sejumlah daerah.
“Hal tersebut tidak boleh terjadi lagi karena merugikan masyarakat yang seharusnya berhak mendapatkan subsidi BBM,” ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan revisi peraturan terkait penggunaan Pertalite harus dikaji sebaik mungkin.
- Kedepan, Instruksi Megawati Bisa Diarahkan ke Kader PDIP di Legislatif
- Kebijakan DHE SDA: Fondasi Kukuh Menuju Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- Komisi III Bentuk Panja Pengawasan Impor, Legislator Golkar Singgung Modus Penyimpangan
- Kunjungi Sumut, Komisi VII DPR: Tak ada PHK di Lembaga Penyiaran Publik
- Bareskrim Bongkar Kecurangan di SPBU Sukabumi, Konsumen Dirugikan Rp1,4 Miliar Per Tahun
- Akademisi Dorong Pemerintah Sosialisasi Tata Kelola LPG 3 Kilogram Lebih Masif