Puan Maharani Beri Iftitah di UIN Raden Fatah
jpnn.com - PALEMBANG - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengucapkan selamat kepada civitas akademika di Raden Fatah, Palembang, Sumatera Selatan, menyusul transformasi dari IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
"Saya menyambut baik lahirnya UIN, karena UIN memiliki fungsi yang penting dan strategis dalam mengintegrasikan bidang keilmuan umum (sains dan teknologi) dan ilmu-ilmu ke-Islaman. Ke depan diharapkan UIN Raden Fatah dapat membangun keunggulan dan kompetensi yang andal," ujar Puan, dalam kuliah iftitah (pembukaan) UIN Raden Fatah di Palembang, Selasa (13/9).
Dalam kuliah iftitah bertema Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Revolusi Mental, juga dihadiri Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, anggota DPR RI Nazarudin Kiemas, Sukur Nababan dan Ismayatun, Ketua DPRD Sumatera Selatan Giri Ramanda N. Kiemas, Wali Kota Palembang Harnojoyo, serta seluruh civitas akademika UIN Raden Fatah.
Menko PMK juga mengatakan bahwa kemajuan pembangunan di Sumatera Selatan merupakan wujud gotong royong dari seluruh komponen masyarakat di Sumatera Selatan.
"Dengan berlakunya era Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA, kita dituntut untuk memiliki kualitas sumber daya manusia yang tinggi. Persaingan perdagangan, produksi dan tenaga kerja terampil kini terbuka lebar bagi siapa saja," tandas Puan.
Di Era MEA terdapat lima elemen arus bebas, yaitu investasi, barang, jasa, modal dan tenaga kerja terampil. Terdapat juga delapan bidang profesi yang menjadi terbuka di antara sesama negara ASEAN, yaitu insinyur, perawat, arsitek, pekerja pariwisata, tenaga medis/dokter, dosen, dokter gigi dan akuntan.
Konsekuensi dari berlakunya MEA ini kata Puan, adalah adanya arus bebas tenaga kerja terampil antarnegara ASEAN. "Pemerintah terus berupaya meningkatkan perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan tinggi. Perluasan akses ini salah satunya dengan menyediakan program afirmasi berupa pemberian beasiswa di perguruan tinggi," tutur Puan.
Di tahun 2016 ini, pemerintah menyediakan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu sebanyak lebih dari 300 ribu mahasiswa. "Pendidikan tinggi harus menjadi ajang untuk menempa mentalitas, keterampilan dan keahlian, serta menghasilkan generasi penerus bangsa, yang berintegritas, beretos kerja dan berkepribadian yang berlandaskan gotong royong. Kita harus bangga dengan apa yang dimiliki daerah kita dan kemauan untuk membangun daerah adalah praktek Revolusi Mental," ujar Menko PMK.
PALEMBANG - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengucapkan selamat kepada civitas akademika
- Hendak Amankan Situasi di Teluknaga Tangerang, Pihak Kepolisian Malah Dilempari Batu
- BAZNAS Sulsel Wujudkan Tata Kelola ZIS dan DSKL yang Transparan
- Jadi Peserta TASPEN, Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan THT
- Pameran AKI 2024 jadi Ajang Apresiasi dan Perkenalan untuk Para Penggerak Budaya
- Tekan Angka Kriminal Anak Muda, RK Ecosystem Sosialisasikan Program LAKSA
- 10 Mahasiswa Finalis Kompetisi Esai Pertamina Siap Bersaing di PGTC