Puan Maharani Minta Waspadai Potensi Lonjakan Kasus Positif Covid-19

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani meminta semua pihak tidak cepat berpuas diri menyikapi laju penularan Covid-19 yang semakin melandai.
Dia mengingatkan meskipun positivity rate nasional sudah di bawah 5 persen atau sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tetapi lonjakan penularan masih bisa terjadi.
"Selama masih ada kasus baru per-harinya, Covid-19 masih bisa mungkin melonjak kalau kita lengah," kata Puan Maharani di Jakarta, Kamis (14/10).
Dia menyebutkan berdasarkan data yang ada, tren laporan kasus positif Covid-19 di Indonesia sempat menurun hingga hanya 620 kasus pada Senin (11/10).
Namun dua hari berikutnya, yaitu Rabu (13/10), jumlahnya meningkat hampir dua kali lipat menjadi 1.233 kasus.
“Meski dalam jumlah kecil, selama penularan masih bisa berlipat ganda, potensi lonjakan dalam jumlah besar masih tetap ada. Jadi kita harus terus waspadai, jangan cepat berpuas diri," ujar Puan mengingatkan.
Dia meminta pengawasan terhadap penerapan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah terus diperketat sesuai dengan aturan masing-masing level.
Contohnya terkait aturan masuk dan penerapan protokol kesehatan di mal, transportasi publik, tempat wisata harus diperkuat dan jangan sampai kendor.
Puan Maharani menyoroti peningkatan kasus positif Covid-19 yang terjadi pada Rabu (13/10).
- KontraS Minta DPR Menghentikan Pembahasan Revisi UU TNI
- Dipo Nusantara DPR Dorong Pertamina Reformasi Tata Kelola untuk Kembalikan Kepercayaan Publik
- Parlementaria Raih Penghargaan Bergengsi di Ajang PRIA 2025, Selamat
- Rapat Bareng Komisi IV, Menhut Singgung Perintah Prabowo dan Penertiban PBPH
- APTISI Siap Laporkan Oknum DPR yang Diduga Mainkan Anggaran KIP Kuliah ke MKD
- Berfoto Bersama Prabowo, Jokowi, dan SBY, Puan: Silaturahmi Presiden dengan Ketua Lembaga