Puan Maharani: Peristiwa Penusukan Wiranto Adalah Teror
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengecam peristiwa penyerangan terhadap Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukkam) Wiranto di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10) siang.
Cucu Proklamator RI Bung Karno ini menegaskan bahwa penusukan Wiranto merupakan teror dan kejahatan.
“Peristiwa itu merupakan bentuk teror. Setiap aksi teror, yang ditujukan kepada siapapun, adalah sebuah kejahatan,” kata Puan dalam siaran pers, Kamis (10/10).
Puan menambahkan aksi penyerangan terhadap Wiranto menunjukkan bahwa ancaman teroris nyata. Dia menilai kejadian ini juga menunjukkan ada kelompok yang mengedepankan aksi kekerasan di alam demokrasi sekarang ini.
“Kita sudah sepakat bahwa demokrasi adalah cara untuk menyelesaikan segala persoalan bangsa. Protes boleh, tidak suka boleh, tetapi kalau sudah membahayakan nyawa seseorang, nyawa siapapun, itu adalah kejahatan,” ungkap Puan.
Putri Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri itu meminta masyarakat tidak usah berspekulasi terkait kasus ini. Dia meminta percayakan penanganan kasus ini pada aparat kepolisian.
BACA JUGA: Wiranto Ditusuk di Pandeglang, AHY Beri Komentar Begini
“Periksa pelakunya, dalami apakah dia lone wolf, bergerak sendiri, atau terkait jaringan teroris,” pungkas Puan. (boy/jpnn)
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengecam peristiwa penyerangan terhadap Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukkam) Wiranto di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10) siang.
Redaktur & Reporter : Boy
- Pram-Doel Dapat 50,07 Persen Suara, Puan Yakin Pilkada Jakarta Satu Putaran
- Ketua DPR Harap Calon Pimpinan KPK Tak Mempolitisasi Kasus
- Pimpin Konsolidasi PDIP di Jateng, Megawati Minta Kader Bergotong Royong Memenangkan Andika-Hendi
- KTKI Korban PHK Massal Mengadu ke Ombusdman, Minta Audiensi pada Puan Maharani & Komisi 9
- Sah! Ini Ruang Lingkup dan Mitra Kerja dari Komisi-Komisi di DPR
- Ada Pembicaraan Megawati dengan BG yang Jadi Menko di Kabinet Prabowo? Begini Kata Puan