Puan Menyoroti Harga Minyak Goreng yang Masih Tinggi, tetapi Keran Ekspor CPO Dibuka
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah serius mengawasi harga minyak goreng di pasaran menyusul dibukanya keran ekspor CPO dan turunannya per Senin (23/5) kemarin.
Terlebih lagi, Puan menerima informasi bahwa harga minyak goreng belum stabil di pasaran.
Senin kemarin, harga minyak goreng curah masih dijual antara Rp 18 ribu-Rp 19 ribu per kilogram, sementara kemasan dua liter dijual seperti hari-hari di kisaran Rp 45 ribu-Rp 52 ribu.
"Kami meminta pemerintah mengawasi ketat harga minyak goreng di pasaran setelah ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya," kata legislator Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) itu melalui keterangan persnya, Selasa (24/5).
Menurut Puan, pemerintah pusat bisa menggandeng daerah memantau harga minyak goreng. Termasuk, memastikan stok barang tetap terjaga di pasaran.
“Stabilitas pasokan minyak goreng di pasar mesti diperhatikan agar tidak terjadi aksi borong minyak goreng saat turun harganya,” kata cucu Proklamator RI Soekarno itu.
Selain itu, Puan mendorong pemerintah melakukan sosialisasi sekaligus operasi pasar secara konsisten setelah Presiden Jokowi membuka keran ekspor CPO dan turunannya.
Dia mengatakan bahwa hal itu demi mencegah aksi pemborongan atau penyelundupan yang mengakibatkan kelangkaan minyak goreng di pasaran.
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah pusat bisa menggandeng daerah memantau harga minyak goreng.
- Pemerintah Beberkan Penyebab Harga MinyaKita Meroket
- Pantauan Harga Pangan Menjelang Natal & Tahun Baru
- Minyak Goreng Turun, Harga Telur Ayam Malah Naik
- Bea Cukai Optimalkan CEISA 4.0 untuk Dukung Peningkatan Ekspor Kelapa Sawit
- Seusai Minyak Goreng, Harga Cabai Rawit hingga Bawang Merah Naik
- Harga Minyakita Tak Naik di Semua Daerah, Ah Masa?