Puan Sebut Bung Karno Pembawa Virus Nasionalisme dan Keberagaman

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menilai Bung Karno merupakan pembawa virus nasionalisme, gotong royong, Bhinneka Tunggal Ika, semangat tolerans, dan kemandirian. Bung Karno terus membawa virus itu ke mana pun ia berada.
Puan yang juga Ketua DPR RI mencontohkan bagaimana kakeknya itu menulari pemimpin Uni Soviet dengan semangat toleransi beragama ketika menyinggahi masjid di St Petersburg.
“Mari kita teruskan perjuangan Bung Karno yang pernah mengatakan, kita bukan saja harus mendirikan negara Indonesia merdeka, tetapi kita harus menuju pula kepada kekeluargaan bangsa-bangsa,” kata Puan saat menjadi pembicara utama diskusi publik bertema Bung Karno: Arsitek Kemerdekaan Bangsa-bangsa di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (3/7).
Puan juga menceritakan bagaimana Presiden pertama Indonesia itu meraih gelar doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Berlin pada 23 Juni 1956.
Diketahui, Bung Karno meraih gelar doktor HC dari Universitas Berlin di bidang Ilmu Pengetahuan Teknik.
"Presiden Universitas Berlin mengatakan bahwa menurut mereka Presiden Soekarno telah membuat jembatan yang hebat sekali, yaitu a bridge between nation, jembatan yang menghubungkan bangsa-bangsa, jembatan yang membuat bangsa-bangsa dapat bergaul satu sama lain dengan cara yang akrab,” cerita Puan.
Menurut mantan Menko PMK itu, dengan aktifnya Bung Karno membangun jembatan antarbangsa, disitulah letak sosoknya menjadi arsitek kemerdekaan bangsa-bangsa dengan semangat membangun tatanan dunia baru.
“Sebenarnya, kita dapat mengajak semangat Bung Karno untuk membangun tatanan dunia baru. Dan keinginan Bung Karno sejak muda untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia,” ungkap Puan.
Bung Karno menulari pemimpin Uni Soviet dengan semangat toleransi beragama ketika menyinggahi masjid di St Petersburg.
- Ini Kronologi Satgas Cakra Buana Mengamankan Penyusup di Sidang Hasto
- Internal PDIP Solid Menyambut Kongres, tetapi Butuh Biaya
- Dewi Juliani Desak APH Gunakan UU TPKS terkait Kasus Pelecehan Seksual Dokter Kandungan
- Yasonna Tegaskan Pelaksanaan Kongres VI PDIP Tinggal Menunggu Perintah Ketum
- Merasa Fit, Hasto Kristiyanto Tunjukkan Dokumen Perkara di Sidang
- Brando PDIP Dorong Transparansi Pengelolaan Pendapatan Parkir di Jakarta