Puasa 9 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Sangat Dianjurkan
Namun kebanyakan ulama menggunakan hadis di atas sebagai dalil anjuran puasa sembilan hari pada awal Dzulhijjah. Hal ini terlihat dalam pembuatan judul bab hadis tersebut.
Ibnu Hajar dalam Fathul Bari mengatakan: Hadis ini menjadi dalil keutamaan puasa 10 hari di bulan Dzulhijjah, karena puasa termasuk amal saleh.
Kendati disebutkan puasa 10 hari dalam hadis di atas, ini bukan berarti pada tanggal 10 Dzulhijjah juga dianjurkan puasa. Malah puasa pada tanggal itu dilarang karena bertepatan dengan IdulAdha.
Terkait maksud “ayyamul ‘asyr” ini, An-Nawawi sebagaimana dikutip Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi menjelaskan:
Yang dimaksud 10 hari di sini ialah 9 hari, terhitung dari tanggal 1 Dzulhijjah.
Berdasarkan pendapat An-Nawawi ini, siapa pun disunahkan untuk beramal sebanyak-banyaknya di bulan Dzulhijjah khususnya puasa 9 hari di awal bulan.
Dalam hadis lain, mereka bertanya kepada Rasul SAW: Apakah jihad juga tidak sebanding dengan beramal pada 10 hari tersebut?
Rasul menjawab: Tidak, kecuali ia mengorbankan harta dan jiwanya di jalan Allah (mati syahid). (HR Ibnu Majah).
Hadis di atas menunjukkan beramal apa pun di 10 hari pertama Dzulhijjah sangat dianjurkan.
- Tenda Dua Lantai di Mina, Fasilitas Baru untuk Jemaah Haji Khusus
- Area Khusus untuk Jemaah Haji dan Umrah di Bandara Soetta Dinilai Penting
- BPKH Sukses Gelar Hajj Run 2024 di Padang, Begini Keseruannya
- AMPHURI Dorong Prabowo Lobi Arab Saudi, Biar Kuota Haji Indonesia Bertambah
- Pemprov Kaltim Beri Bonus Ibadah Haji Bagi Para Juara MTQ Nasional 2024
- AMPHURI Apresiasi Langkah Prabowo Tingkatkan Kualitas Penyelenggaraan Haji