Puasa Dua Hari Seminggu Bisa Membantu Lawan Obesitas
Penelitian tersebut telah menunjukkan bahwa kebiasaan makan dan gaya hidup tidak alami kita memainkan peran utama dalam pengembangan penyakit metabolik terkait gaya hidup seperti diabetes, penyakit jantung dan obesitas.
Mereka melakukan penelitian pada sekelompok tikus dengan menerapkan rezim puasa ini selama 16 minggu.
Para tikus ini diberi makan selama dua hari, diikuti satu hari tanpa makan apa pun.
Para peneliti menemukan bahwa puasa berselang semacam itu menimbulkan reaksi kekebalan pada sel lemak.
"Melakukan rezim puasa ini tanpa pengurangan asupan kalori bisa menjadi pendekatan pencegahan dan terapi terhadap obesitas dan gangguan metabolisme," kata peneliti, Kyoung-Han Kim, seperti dilansir laman India Times, Minggu (29/10).
Seperti diet lain yang Anda lakukan, lakukan ini di bawah pengawasan ahli gizi atau praktisi medis dengan latar belakang ilmu gizi.(fny/jpnn)
Menurut para periset, rezim puasa ini membantu Anda menurunkan lemak dalam pembakaran energi.
Redaktur & Reporter : Fany
- 7 Manfaat Pola Makan Sehat untuk Diet Pemula
- Turunkan Berat Badan Tanpa Diet Ketat! Cukup Ikuti Langkah Ini
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
- Nasi untuk Diet Kini Ada Dalam Kemasan Besar, Bisa Disantap Sekeluarga
- Sukses Membantu 1 Juta Pasien, LIGHThouse Raih Penghargaan Superbrands 2024
- Chef Juna Perkenalkan Nasi Diet untuk Para Pejuang Berat Badan Ideal