Puasa Mutih
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - Saya lupa kapan pertama menulis tentang corona. Yang saya tidak lupa: ada pembaca yang sampai protes --kok topiknya corona terus.
Waktu itu dikira corona itu hanya urusan Tiongkok, padahal saya ingin memberi sinyal agar kita siap-siap lebih awal.
Belakangan saya terus menulis tentang corona. Tidak ada lagi yang keberatan. Dari semua komentar yang saya baca --termasuk komentar yang pesimistis belum tentu saya membacanya-- tidak ada yang mengeluh.
Meski begitu ada baiknya diselingi juga yang tentang bukan corona. Seperti yang hari ini:
Saya selalu kagum dengannya. Sejak ia masih menjadi cleaning service. Badannya tinggi, 172 cm, pendiam, selalu nurut, tidak pernah mengeluh, disuruh apa saja dilaksanakan.
Ialah contoh seorang cleaning service yang akhirnya bisa jadi general manager perusahaan office building. Namanya Aminarto.
"Saya minta pensiun dini tetapi tidak boleh," ujarnya.
Saya masih sering bertemu Aminarto meski saya tidak lagi bos di grup perusahaan tempatnya bekerja. Ia rajin ikut senam dansa bersama saya. Sampai sekarang. Setiap pagi --kecuali Senin.