Puasa untuk Tumbuhkan Empati dan Solidaritas

jpnn.com, JAKARTA - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta Dede Rosyada mengatakan, puasa selama Ramadan bukan hanya menahan lapar dan haus.
Puasa juga melatih pengendalian diri dan merasakan penderitaan orang lain.
Karena itu, puasa juga harus dimaknai untuk menumbuhkan empati guna membangun solidaritas sosial yang kuat.
Hal itu berguna untuk membangun Indonesia yang damai dan berdaulat agar terhindar dari bahaya radikalisme dan terorisme.
“Puasa Ramadan adalah ibadah yang khas. Puasa ini juga untuk memupuk kebersamaan terhadap orang-orang yang berbeda etnis, bahkan berbeda agama,” ujar Dede, Kamis (24/5) .
Dede menjelaskan, umat Islam juga diminta memperbanyak ibadah dan sedekah selama Ramadan.
Sebab, puasa juga melatih umat muslim agar membangun empati, kasih sayang, dan solidaritas kepada sesama.
“Saya kira puasa ini salah satu yang sangat strategis bagi umat Islam untuk mencoba menghayati betul makna puasa ini untuk membangun bangsa lebih besar melalui kebersamaan, apakah orang itu satu agama atau berbeda agama. Ini merupakan bagian yang dibina melalui ibadah puasa ini,” ujar Dede.
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta Dede Rosyada mengatakan, puasa selama Ramadan bukan hanya menahan lapar dan haus.
- Salat Id di Wilayah Polres Priok Berjalan Khidmat Berkat Sinergi Masyarakat dan Aparat
- Ketua MUI Ajak Umat Islam Tetap Memiliki Integritas Seusai Ramadan
- Johan Rosihan PKS: Idulfitri jadi Momentum Membangun Negeri dengan Akhlak
- Membangun Pribadi Berintegritas di Hari Raya Idulfitri
- Apresiasi Petugas Pengamanan Mudik, Polres Tanjung Priok dan Bhayangkari Bagikan Bingkisan
- Le Minerale Berbagi Berkah Ramadan ke 108 Masjid