Puaskan Hobi dari Pinggir Jendela
jpnn.com - KEHIDUPAN Fatin berubah drastis semenjak menjuarai X Factor Mei lalu. Dari anak sekolahan biasa yang lebih suka berada di rumah berubah menjadi bintang dengan setumpuk agenda. Hari itu Jumat (21/2) Fatin punya jadwal promo album For You. Jawa Pos berkesempatan mengikuti kegiatannya.
----
Sekitar pukul 14.00 kami tiba di rumah Fatin kawasan Pejaten. Rumah dua lantai berpagar hitam itu terlihat sepi meski pintu depan terbuka. Setelah beberapa kali mengucap salam, ibunda Fatin, Nurseha, keluar. ’’Sebentar ya, Fatin masih make- up,’’ ujarnya.
Di kamar Fatin tampak mengenakan baju seragam sekolah dan celana kain. Seorang tukang make-up artist tengah mendadani gadis yang sekarang kelas 3 SMA itu. Fatin tidak bisa diam. Dia asyik mengutak-atik ponselnya. Kadang melihat kucing peliharannya yang sedang tidur, kadang bercanda dengan ibundanya dengan sangat akrab.
Begitu siap, Fatin bergegas menuju mobil. Dia akan mengadakan meet and greet dengan Fatinistic (sebutan fansnya) di Atrium Senen dan KFC Salemba.
Sesekali sulung dua bersaudara itu membaca materi untuk bahan acara. ’’Cuma baca-baca aja sih. Bisaanya aku baca intinya doang, biar nggak blank di sana,’’ ungkapnya.
Satu jam perjalanan, sore itu Fatin tiba di Atrium Senen dan masuk melalui pintu belakang. Ritual pertama yang dilakukan gadis kelahiran 30 Juli 1996 itu ialah berfoto bersama para karyawan yang ada di situ.
Lalu, Fatin keluar dan menemui penggemarnya yang sudah menunggu. Dia menyapa fans dan menandatangani CD serta foto bersama mereka.
KEHIDUPAN Fatin berubah drastis semenjak menjuarai X Factor Mei lalu. Dari anak sekolahan biasa yang lebih suka berada di rumah berubah menjadi bintang
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis