Publik Kian Merasa Tak Aman
Minggu, 16 September 2012 – 17:01 WIB

Publik Kian Merasa Tak Aman
Ia menjelaskan, 50,87 persen responden sangat meresahkan kasus terorisme. Selain terorisme, lanjut dia, masalah sosial lain yang meresahkan yaitu konflik keyakinan agama (18,82 persen), aksi premanisme (10,45 persen), kriminalisme (9,76 persen) dan kenakalan remaja (6,27 persen).
Menurutnya, terorisme dan konflik keyakinan agama menjadi penyebab paling dominan atas menurunnya rasa aman masyarakat Indonesia. "Sebuah hal yang wajar bahwa terorisme dan konflik keyakinan agama menjadi masalah sosial yang paling mengerikan jika dibandingkan dengan masalah sosial lainnya," ujarnya.
Ia menambahkan, memori publik selalu terbawa pada Bom Bali I dan II, Bom Kuningan, Bom JW Marriot ketika membincangkan terorisme. "Serta bagaimana suatu kelompok masyarakat yang harus terusir dari tanahnya karena perbedaan keyakinan agama," pungkas Hanggoro. (boy/jpnn)
JAKARTA - Persepsi masyarakat Indonesia terhadap kondisi keamanan merotos tajam. Hanya 56,2 persen publik Indonesia yang mengaku merasa aman tinggal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Peniuan Berkedok Koperasi di Magetan, Korban Rugi Miliaran Rupiah
- Pelaku Pembakaran Balita di Tangerang Punya Hubungan Asmara dengan Ibu Korban
- Presiden KSPI Ungkap Ratusan Ribu Buruh Bakal Hadir saat May Day di Monas
- Menko Polkam Singgung Modifikasi Cuaca dan Water Bombing Untuk Tekan Karhutla
- Fadli Zon Resmikan Nama Jalan Haji Usmar Ismail di Kawasan Jam Gadang
- Presiden KSPSI Ajak Buruh Merayakan May Day di Monas yang Dihadiri Prabowo